Di dunia ini kita saling menyayangi, saling melindungi dan berkorban untuk anak, istri dan orang-orang yang kita sayang. Namun di akhirat, semua hubungan itu tidak berguna. Allah subhanahu wataala menjelakan keadaan pada hari itu dalam firman-Nya “Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, serta dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkan. (Qs. Abasa 33-37) Mereka sibuk dengan diri sendiri, menjauhkan diri dari sanak keluarga, Allah taala juga mengabarkan bagaimana keadaan orang-orang mujrim. “Pada hari itu, orang yang berdosa berharap sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya, dari istrinya dan saudaranya, dan keluarganya yang melindunginya (di dunia), serta orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya. (Qs. Al Maarij : 11-14) Lihatlah bagaim
العلم قبل القول والعمل Berilmu sebelum berucap dan beramal