Pada bulan maret lalu kita dikejutkan dengan berita seorang anak kandung di Garut menggugat ibunya sendiri yang berumur 81 tahun kepengadilan. Permasalahannya karna sang ibu tidak sanggup membayar hutang yang berjumlah sekitar 1.8 Milyar kata anak tersebut. Entah apa yang merasuki hati si anak hingga rela mencoreng nama baiknya didepan umum, seharusnya ia membela dan merawat ibunya tapi malah menjadi musuh dipengadilan. Jika ia yakin bahwa salah satu kunci pintu surga berada pada ridha ibunya tenttulah ia tak melakukan itu, toh jika memang ibunya berhutang dan tidak sanggup bayar apa salahnya dimaafkan, kenapa digugat? Apakah ia ingin ibunya yang sudah renta menghabiskan sisa hidupnya dipenjara? Mari kita bandingkan bagaimana kesungguhan seorang anak menjaga perasaan ibunya dengan tulus, dan bandingkan jugalah dengan baktimu kepada kedua orang tuamu dengan dua kisah berikut ini. Syaikh Saa’d Al A’tiq berkata dalam sebuah ceramahnya, seorang dokter saudi bercerita pad
العلم قبل القول والعمل Berilmu sebelum berucap dan beramal