Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Dimanakah letak Akal dan Perasaan?

Akal dan perasaan adalah dua hal yang tak berwujud, namun keduanya memiliki peran penting dalam diri seseorang. Jika kita sering dengar bahwa akal itu ada di otak lalu dimanakah asal atau letak perasaan? Kita berusaha menjaga otak kita saat kecelakaan agar akal tetap sehat, lalu bagaimana kita menjaga perasaan agar tetap kuat. Kalau perasaan letaknya di hati atai liver tentu kita harus menjaganya dengan baik. Nah, pembahasan Akal mencakup tentang perasaan, berikut pembahasannya. Banyak pendapat tentang hal ini, ada yang berpendapat akal di otak, ada yang mengatakan di Qalbu, adapula yang mengatakan tak bertempat tapi ia ada seperti ruh dan ada yang berpendapat bahwa akal itu paduan dari panca indra. Kami akan sebutkan  dua pendapat yang kuat yaitu yang menyatakan akal diotak dan dijantung. Akal berada di otak  Pendapat ini merupakan pemahaman para dokter dan Imam Ahmad, Kajian Sains atau kedokteran menyatakan bahwa akal itu terletak di otak, dan ini su

Tiga Ulama Indonesia Yang Pernah Menjadi Imam Masjidil Haram

MEKKAH Al Mukaromah menjadi tempat bagi warga Indonesia untuk mencari ilmu. Tak sekedar mereguk manisnya ilmu, ternyata ada beberapa ulama Indonesia yang pernah menjadi imam di Masjidil Haram. Ketinggian ilmu dan akhlak menjadikan mereka mempunyai kedudukan tinggi di tempat jantung umat Islam dunia. Sejarah mencatat, Syekh Junaid Al Batawi, Syekh Imam Nawawi Al Bantani, dan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi pernah menjadi imam di Masjid tersebut. Mereka merupakan ulama yang menjadi panutan dan mempunyai banyak anak didik. Jejak pemikiran mereka juga kelak turut mengilhami kemerdekaan di tanah air. Nama pertama adalah Syekh Junaid Al-Batawi yang lahir di Pekojan, Jakarta Barat. Beliau dikenal sebagai seorang pendidik yang tangguh. Hingga akhir hayatnya dihabiskan untuk mengajar. Syekh Junaid dikenal sebagai syeikhul masyayikh madzhab Syafii. Di antara muridnya yang kemudian masyhur adalah Iman Nawawi Al Bantani. Syekh Junaid Al-Batawi wafat di Mekah pada tahun 1840. D

Singa Gurun Qutuz, Sang Penakhluk Tartar

Gelombang Dahsyat Tar Tar Bayangkanlah dahsyatnya kehancuran yang diakibatkan oleh gelombang Tsunami yang melanda Aceh dan Jepang beberapa tahun silam. Mayat-mayat bergelimpangan. Bangunan, pepohonan, kebun, binatang ternak, sarana umum, semuanya hancur berantakan. Kota yang tadinya ramai mendadak sepi, kelam dan berubah menjadi seperti kota hantu. Seperti itulah yg terjadi dengan negeri-negeri Islam yang terbentang dari Samarkhan hingga Baghdad ketika dilewati oleh Pasukan Mongol. Bangsa Mongol atau Tartar telah diisyaratkan kemunculannya oleh Nabi saw. Baginda saw menyebut mereka sebagai Bani Qantura dengan ciri-ciri fisik bermuka lebar dan bermata kecil. Hanya dengan kekuatan 200.000 tentara dan berlangsung hanya dalam waktu 40 hari Kekhalifahan Abbasiyah lenyap dari muka bumi. Kejatuhan Baghdad merupakan peristiwa sangat tragis dalam sejarah kemanusiaan. Selama 500 tahun bertahta dengan segala kebesarannya Kekhalifahan Abbasiyah Baghdad luluh lantak dihancurkan

سيف الدين قطز

الشيخ/ ناصر الأحمد ثمة لحظات مثيرة ساطعة في تاريخ كل أمة تتجلى أثناءها خصائصها، ويتألق في ضوئها أبطالها، وتاريخ أمة الإسلام حافل بمثل هذه اللحظات المثيرة الساطعة، كما أن أبطال هذه الأمة عديدون، بحيث يفوقون في عددهم وتأثيرهم أبطال أية أمة أخرى . وأمام واحد من أبطال اللحظات النادرة في تاريخ الأمم، ينتظمه العقد الفريد الذي انتظم قبله خالد بن الوليد، وسعد بن أبي وقاص، وعمرو بن العاص، وموسى بن نصير، ومحمد بن القاسم، وطارق بن زياد وغيرهم كثير في تاريخ أمتنا في مجال الحرب والجهاد . وها نحن نعيش هذه اللحظات مع أحد أبطال الإسلام وهو السلطان المظفر سيف الدين قطز -رحمه الله -. لقد دخل سيف الدين قطز إلى رحاب التاريخ من باب الرق والعبودية الضيق، وسرعان ما فُتحت أمامه أبواب تاريخ المسلمين الواسعة مرحّبة، عندما كرّس مواهبه العسكرية والسياسية لخدمة الدفاع عن المقدسات، وطالت قامته التاريخية على كثيرين من الحكام عندما تجسدت في شخصه إرادة أمة الإسلام في معركة عين جالوت، التي كسرت الموجة المغولية الطاغية، والتي كانت بداية سلسلة من التغيرات كان أهمها تحوّل المغول إلى الدين الإسلامي