Akal dan perasaan adalah dua hal
yang tak berwujud, namun keduanya memiliki peran penting dalam diri seseorang. Jika
kita sering dengar bahwa akal itu ada di otak lalu dimanakah asal atau letak
perasaan?
Kita berusaha menjaga otak kita saat
kecelakaan agar akal tetap sehat, lalu bagaimana kita menjaga perasaan agar
tetap kuat. Kalau perasaan letaknya di hati atai liver tentu kita harus
menjaganya dengan baik.
Nah, pembahasan Akal mencakup
tentang perasaan, berikut pembahasannya.
Banyak pendapat tentang hal ini, ada
yang berpendapat akal di otak, ada yang mengatakan di Qalbu, adapula yang
mengatakan tak bertempat tapi ia ada seperti ruh dan ada yang berpendapat bahwa
akal itu paduan dari panca indra.
Kami akan sebutkan dua pendapat yang kuat yaitu yang menyatakan
akal diotak dan dijantung.
Akal berada di otak
Pendapat ini merupakan pemahaman para dokter
dan Imam Ahmad, Kajian Sains atau kedokteran menyatakan bahwa akal itu terletak
di otak, dan ini sudah diketahui semua orang.
Fitrah manusia juga menunjukkan akal
itu di otak ataupun dalam kepala. Kita biasa mendengar, “Kau ini tak punya akal
ya? Otak letak di lutut agaknya” menunjukkan akal melekat pada otak dan otak
berada di kepala. Kita juga biasa mendengar, “Cuba guna akal sikit” sambil jari
telunjuk menunjuk ke kepala. Ataupun apabila kita mengisyaratkan seseorang itu
‘konslet’ kita akan menggerakan jari berputar di tepi kepala. Ini menunjukkan
akal berada di kepala.
Kemudian saat orang minum minuman
keras atau pakai narkoba ia akan kehilangan akal atau pikiran, dan itu dianggap
otaknya yang sedang tidak berfungsi dengan baik. Jadi otak yang di kepala
biasanya menunjukkan FIKIRAN.
Pendapat yang mengatakan Akal
itu terletak dijantung atau Qalbu
Ini adalah pendapat mayoritas ulama
dan ahli filsafat, Aqal itu terletak di dalam QOLBU, qolbu dalam arti jasmani
adalah organ jantung manusia, di terangkan dalam hadist nabi riwayat muslim :
Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik
maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka
jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah
“Qolbu” “. ( Hadis Riwayat Bukhori ).
Qolbu dalam bahasa arab artinya
jantung, menurut Imam Al-ghozali, perenungan itu dilakukan mulai dari qolbu
yang berpusat di dada, bukan dilakukan melalui pemikiran (al-fikri) dalam otak
kepala..
Firman Allah :
أَفَلَمْ
يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ
يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن
تَعْمَىالْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
maka apakah mereka tidak berjalan di
muka bumi, lalu mereka mempunyai qolbu, dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya
bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qolbu yang di dalam dada.
(QS. Al-hajj 22:46)
Di jelaskan pada ayat di atas, bahwa
qulub atau qolbun itu letaknya fis shuduur, di dalam dada, dan yang ada di dada
itu adalah jantung (heart), bukan hati / liver, yang berada di bawah dada, di
atas perut.
Dalam alqur’an di jelaskan.. Bahwa
sesungguhnya ILMU itu letaknya di jantung qolbun fis shuduur, ilmu itu mencakup
Aqal dan Nafsu.
Dalam jantung, ada syaraf-syaraf
yang bersambung ke otak.
Otak ada dua bagian, yaitu otak
kanan yang disebut EQ, tempat syaraf emosional, seperti marah, sedih, senang,
takut, dll. DI sinilah yang menghubungkan dengan NAFSU yang berpusat di
jantung.
Yang kedua yaitu otak kiri yang
menghubungkan syaraf memory, kecerdasan, berfikir, daya ingat, rasional, yang
disebut IQ pusat intelegensi, di sinilah PUSAT AQAL yang berhubungan dengan
syaraf di jantung.
Jantung bukan sekedar pemompa energy
yang berupa darah menuju ke otak, sebab jantung adalah pusat segala energy yang
ada, detakan jantung itu tidaklah bekerja otomatis, tapi di kendalikan oleh
Sang Maha Pengendali.
Saat manusia menforsir daya otak
kiri-nya, maka jantung bereaksi, begitu juga jika perasaan cinta, benci,
senang, sedih, di otak kanan bangkit, maka akan bereaksi pada jantung.
Dengan dasar ayat alqur’an di atas,
bahwa ILMU atau Akal itu bukan di otak, tapi di dalam qalbu. Begitu juga dengan
perasaan yang berada dijantung, akal dan perasaan berpusat dijantung yang
terhubung ke syaraf otak manusia.
Sedangkan orang yang berpendapat
akal tidak bertempat berlandaskan pada adanya jantung dan otak binatang namun
tak berfungsi, ini pendapat lemah karna memang bintang tak diberi akal oleh
Allah.
Syaikh As Syinqity menjelaskan
walaupun Akal letaknya dijantung ia berhubungan erat dengan otak, oleh karena
itu jika otak cidera maka akal seseorang bisa rusak. Nah, hal itu karna adanya
syaraf yang terhubung antara jantung dan otak.
Wallahu A’lam.
Sumber :
silahkan baca juga :
Syarh Riyadhus Shalihin, jilid 1,
Bab Muraqabah
Syarh an-Nawawi (11/25) dan Fathul
Baari (1/128-129).
Komentar
Posting Komentar