Wajib Diketahui Oleh Pecinta Sepak Bola...

Ada apa dengan kostum sepak bola?

Sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak penggemarnya, setiap penggemar memiliki klub dan pemain faforit. Terkadang semua aksesoris yang bertuliskan nama dan gambar klub atau pemain idolapun menjadi koleksi wajib bagi para pecinta sepak bola. Nah, bagaimana bila kita sebagai seorang muslim menjadi penggemar klub  atau pemain yang kafir kemudian membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan mereka terutama kostum yang mengandung unsur atau lambang agama dan keyakinan mereka seperti lambang salib dan setan merah?

Jika kita perhatikan terdapat beberapa kostum tim sepak bola yang mengandung unsur salib seperti Barcelona, AC Milan, Timnas Brazil, Timnas Portugal, Intermilan, sedangkan lambang setan terdapat pada  MU.  Meskipun begitu masih banyak kaum muslimin yang tidak memperdulikan hal ini khususnya Indonesia. Berbeda dengan dua Negara bagian Malaysia beberapa tahun yang lalu telah melarang hal ini.

Dewan Keagamaan Johor dan Mufti negara bagian Perak menjelaskan bahwa gambar salib, minuman beralkohol, dan setan di kaos-kaos klub sepak bola merupakan penghinaan terhadap Allah Taa'la  dan tidak seharusnya dipakai oleh umat Muslim. Kaos sepakbola lain yang dinyatakan tidak bisa diterima dalam Islam adalah kaos tim Serbia, Barcelona, dan Norwegia karena semua kaos tersebut mengandung unsur salib.

          Datuk Nooh Gadot, Mufti Johor berkata “Tidak ada alasan apapun yang bisa digunakan untuk memakai pakaian seperti itu, karena itu berarti, sebagai seorang muslim, kalian mengidolakan simbol agama lain, dalam urusan ini, tidak ada yang bisa dikompromikan dengan alasan untuk hiburan, fashion, atau bahkan olahraga,” 

          Hal ini senada dengan ucapan Mufti Perak. Tan Sri Harussani Zakaria  "umat Muslim yang mengenakan kaos sepakbola tersebut berarti melangkah di jalan dosa. Ini karena orang yang mengenakan kaos yang mengandung simbol kepercayaan berbeda lebih memprioritaskan agama itu dibanding agama Islam". (https://gizanherbal.wordpress.com/2012/03/01/muslim-pakai-salib-salah-kaprah-penggemar-bola-pics/   diakses pada 18-02-2016)

Sebagian orang berkata  tau dari mana kalau tanda yang terdapat pada klub sepak bola diatas mengandung unsur salib? Kalau gitu semua yang ada tanda tambah ( + ) itu salib dan palang merah juga salib ?

            Maka kita jawab:  coba perhatikan darimana asal klub-klub  tersebut? Dari Negara islam atau Negara kafir, khususnya Negara Kristen?. Silahkan cari sendiri!

Dan ingat bahwa bentuk salib banyak dan bervariasi, tentunya setiap bentuk memiliki makna tersendiri. Meskipun yang menjadi syi’ar nasrani hari ini adalah salib tegang bertiang panjang panjang, bentuk lain seperti tambah atau salib sama panjang, salib setengah berbaring,  dan salib terbalik . (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, juz 2, h.121 dan Parasit Aqidah, h.293) 

Tidak semua yang menyerupai salib adalah salib seperti simbol tambah pada perhitungan matematika dan lainnya. As syaikh Al U’saimin –rahimahullah- berkata tidak boleh menggunakan Salib dalam bentuk apapun baik itu terdapat dijam ataupun alat-alat elektronik bahkan logo sebuah perusahaan dan wajib menghilangkannya, sedangkan tanda-tanda yang menyerupai salib namun bukan salib seperti tanda tambah pada hitungan matematika tidaklah mengapa (Fatwa As Syaikh Al U’saimin, juz 18 h.114) 

Namun jika ada produk yang berasal dari Negara Kristen yang memiliki simbol seperti salib maka patut diselidiki seperti jam tangan, peralatan olahraga dan lain-lain. 

Sedangkan lambang palang merah dijelaskan oleh AD. EL Mazdedeq bahwasanya palang merah diambil dari salib suci katolik oleh Henry Dunant, ia adalah seorang dokter katolik dari Swiss.( Parasit Aqidah, h.294)

Kalau itu memang lambang salib, apa tidak boleh menggunakannya untuk sekedar dipakai?

Coba perhatikan  perkataan Syaikh Al Fauzan berikut ini! Asy Syaikh ditanya tentang memakai baju yang dipakai orang-orang kafir di mana di bagian punggungnya terdapat nama olahragawan (pemain bola) kafir tanpa meniatkan tasyabbuh (meniru kebiasaan) mereka. Maka beliau menjawab “Perbuatan ini termasuk pengagungan terhadap orang kafir.  Dan hukumnya Tidak diperbolehkan. Minimal hukumnya adalah haram. Dan apabila ia memang berniat mengagungkannya, dikhawatirkan ia jatuh dalam kemurtadan”. (https://gizanherbal.wordpress.com/2012/03/01/muslim-pakai-salib-salah-kaprah-penggemar-bola-pics/diakses pada 18-02-2016)

Jadi apa  hukum memakainya? menurut Syaihk Al U’saimin sebagai berikut: 
(1) Karna ketidak tahuan: dia ma’zur (dimaafkan)  namun kapan dia tahu wajib dihilangkan.
(2) Orang yang mencela orang yang menasehatinya agar tidak memakai lambang salib: dia tidak dinasehati lagi dan dia dalam keadan berbahaya dan wajib atasnya bertobat dan menghilangkan tanda salib tersebut. 
(3)untuk basa-basi dan menghargai orang kristen: tidak boleh ada basa-basi terhadap syiar orang kafir 
(4) mengetahui hukumnya namun tetap menggunakannya karna membangkang dan sombong:dia telah berbuat maksiat dan ditakutkan terjatuh dalam kekafiran.( Fatwa As Syaikh Al U’saimin juz 25,h.393)

Apakah kita merasa pantas mengenakan pakaian seperti itu? Mana wara’ kita? Apakah kita bisa merasa tenang memakai baju yang bertuliskan nama orang kafir bahkan simbol keagamaan mereka kemudian  main dilapangan sedangkan nama dan simbol keagamaan mereka terpampang jelas dipunggung dan dada kita? 

Seolah-olah kita memproklamirkan kiridhaan kita terhadap mereka, bahkan digunakan untuk shalat. 

Al Lajnah Ad Daimah mengatakan tidak boleh memasukkan salib dalam bentuk apapun baik berupa pahatan, gambar ataupun bentuk lainnya kedalam rumah, sekolah, masjid dan tempat-tempat umum. (fatwa Al Lajnah Addaimah juz 3, hal. 438)

Melalui risalah ini kami mengajak semua saudara kami kaum muslimin untuk bisa meningkatkan keimanan dan meningkatkan wara’nya terhadap kaum kufar. Dan apalah salahnya bekorban sedikit dengan menghapus atau merobek pakaian yang mengandung unsur salibnya(bagian salibnya saja) atau nama orang kafir dan lebih baik lagi kalau ditinggalkan untuk kebaikan dan menyelelamatkan aqidah kita.  Kalau memang merasa berat, maka pantaslah iman kita dipertanyakan!

Ada kemungkinan pada saat itu Nasrani memiliki kemajuan dan kekuatan sehingga langbang salib mereka dijadikan lambang kesehatan di Palang Merah dan Rumah sakit, hal ini sebagaimana hari minggu yang merupakan hari kegamaan Nasrani yang menjadi hari libur di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam. Pada saat ini sebagian negara islam khususnya Timur Tengah telah merubah lambang salib dirumah sakit, ambulan dan palang merah menjadi bulan sabit dan bintang untuk menghindari penggunaan lambang orang kafir.

Saat kami melaksanakan kegiatan Safari Dakwah  di suatu daerah kami menyampaikan pembahasan tentang tidak dibolehkannya memakai seragam klub sepak bola yang memiliki unsur salib atau lambang setan, dan tidak boleh juga memakai baju yang bergambar makhluk bernyawa atau gambar-gambar yang tidak baik seperti ganja, botol minuman keras, tengkorak dll. Maka anak-anak yang hadir pada waktu itu langsung menjumpai kami dan menunjukkan pakaian mereka untuk mengetahui apakah pakaian mereka termasuk dalam hal yang dilarang atau tidak.  sebagian pakaian mereka mengandung unsur salib dan kami nasehati untuk membukanya kalau bisa dan kalau tidak cari cara lain untuk menghilangkannya. Dan dengan semangat mereka memotong atau menghilangkan bagian yang terdapat tanda salibnya. Coba bayangkan anak-anak seperti mereka begitu semangat untuk menghilangkannya. Kenapa kita yang sudah dewasa, masih berat dan enggan untuk meninggalkannya?