Langsung ke konten utama

Cinta yang Membelenggu...



Belenggu biru

Bagaimana seharusnya mengelola Cinta????



Hati adalah tempat tumbuh dan berkembangnya cinta, setiap orang pasti memiliki cinta dihatinya. Jatuh cinta bukanlah sebuah dosa dan bukan pula aib karna manusia difitrahkan memiliki cinta dalam hidupnya. Sungguh tidak dapat dibayangkan betapa kelamnya kehidupan seseorang  dalam menjalani hari – harinya tanpa kasih dan sayang. Hanya saja sebagian mereka tidak mampu menjaga dan mengatur perasaannya hingga dia terjerumus kedalam jurang kerugian dan musibah .

 Para pujangga mengatakan “ cinta itu buta” namun bagi orang bijak yang memahami hakikat cinta mengatakan “ cinta tidaklah buta hanya saja ia tidak melihat sebagai mana mestinya”.Cinta  buta adalah cinta yang tumbuh bukan karena Allah, cinta buta adalah cinta yang melebihi porsinya, cinta over dosis, cinta seperti ini sangat mendalam dan mengakar dihati pemiliknya sehingga ia menjadi belenggu baginya. Ya, belenggu biru telah mengikat perasaan dan akalnya, belenggu itupun  mengekang akal sehatnya, hidupnya bagaikan tawanan yang terikat dan hatinyapun hilang dalam gemuruh kesengsaraan, akhirnya perasaan  menjadi pemandu hidupnya. Ia rela merendahkan dan mengorbankan dirinya untuk sang kekasih, tunduk dan patuh pada perintah kekasihnya, betapa hinanya jiwa – jiwa yang dikuasai cinta buta yang tidak bisa membedakan antara kebenaran dan kesesatan. Cinta seperti ini meskipun diikat dengat ikatan yang halal saja dicela apalagi diikat dengan ikatan haram  seperti pacaran tentu lebih dicela lagi.  

 Seorang pemuda islam sejati akan berusaha semampunya agar cintanya tidak membuatnya buta dalam menjalani hidup hingga ia terjatuh pada apa yang diharamkan. Cinta  seperti ini merupakan sebuah penyakit kronis sebagaimana yang diakatakan oleh Syaihk Ali Tantowi   saat menasehati para pemuda“ wahai anakkku sesungguhnya penyakit ini (cinta) tidaklah menimpamu seorang diri, akan tetapi ia menimpa semua pemuda” . Ibnul Qayyim berkata, ”Gejolak cinta merupakan jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus. Disebabkan berbeda dengan jenis penyakit lain, baik dari segi bentuk, penyebabnya maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.”  Dari pernyataan ini dapat kita pahami bahwa cinta yang tidak dilandasi keimanan dan cinta yang terlalu berlebihan adalah sebuah penyakit  berbahaya yang akan menimbulkan kerusakan dan kemudaratan bagi pengidapnya.
      
    Jika hati telah dibelenggu cinta, hati akan bergantung pada sang kekasih  dan mendahulukannya dari orang lain bahkan lebih mengutamakannya dari Allah Sang Pencipta cinta itu sendiri, ini termasuk perbuatan syirik  dan dinamakan Syirkul Mahabbah. Bahkan ada yang rela menggadaikan agamanya demi cinta. Kita juga melihat bahwasanya orang yang dibakar api asmara akan merasakan panas yang tak sanggup untuk ia tahan, oleh karna itu para pecinta adalah orang paling menderita hidupnya didunia meskipun ia merasakan kenikmatan  dan kebahagian dalam cinta yang dijalaninya, engkau akan mendapati ia gelisah disetiap waktu. Engkau dapati dia cemas bila berpisah dengan kekasihnya,  dan menanggung derita karna rindu bila sidia jauh dari sisinya. Betapa banyak orang menderita karna cinta, awalnya ia bermain air dipantai cinta,  sedangkan ombak asmara memanggil untuk terus memasukinya, angin  kebahagian semu berbisik ditelinganya, semakin lama ia semakin menjauh hingga sampailah ketengah lautan dan akhirnya tenggelam dan tidak mampu kembali kepermukaan kecuali Allah menyelamatkatnya dari bencana tersebut. Dalam kehidupan sehari – hari kita melihat mereka yang mengidap penyakit ini menjadi gila, apakah karna cintanya ditolak atau  sang kekasih menghianatinya. Ada pula yang bunuh diri karna tidak mampu menahan derita dalam dadanya. Khusus kaum Hawa mereka rela menyerahkan kehormatan mereka hanya untuk memenuhi hasrat hewani sang kekasih, mereka menghapus kemulian yang tertulis untuk mereka, sehingga mereka bagaikan barang bekas yang murah bahkan tidak ada harganya sama sekali.dan gadis itupun dengan enteng berkata “ tak apa, semua ku lakukan demi cinta”  sungguh saat itu iman dan akan sehatnya telah dikalahkan oleh hawa nafsu.

 Bagi mereka yang tenggelam pasti merasakan sakit dan getirnya semua itu, namun terkadang mereka tertipu oleh diri mereka sendiri sehingga racun bagaikan obat penawar. Hendaklah bagi orang yang beriman dan berakal sehat  selalu waspada dari cinta semu yang membelenggu, cinta perusak jiwa, karna ia menimpa siapa saja yang lalai dari petunjuk dan cahaya ilahi. Jika ia menyadari kesalahannya namun tetap mempertahankan belenggu itu dihatinya berarti ia telah menyerahkan jiwanya dikurung dalam ruang tanpa jarak dan tanpa batas waktu yang ditentukan. jiwa menderita dalam penjara cintanya, meskipun terkadang ia merasakan ketenangan dan ketentraman namun ia tidak menyadari apa dibalik kebahagian semu itu dan apa yang akan dituainya dihari esok. 




Sebagai seorang yang mengikuti perintah Allah dan Rasulnya dan sebagai orang yang berfikir dengan jernih hendaklah kita membentengi diri kita dari penyakit ini. Dengan menjauhi penyebabnya, dan apabila kita telah terjangkit marilah kita obati secepatnya dan jangan pernah tertipu dengan kenikmatan sementara. Wallahu A’lam.

Sumber Bacaan: 
- Zadul Maa'd ( Ibnu Al Qayyim )
- Ad Da' wad Dawa' ( Ibnul Qayyim )
- Hamsah Fi Uzunis Syab ( Hasan Samsy Basya )
- Tauqul Hamamah ( Ibnu Hazm )
Wahmul Hub (Mustafa Mahmud )








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Diketahui Oleh Pecinta Sepak Bola...

Ada apa dengan kostum sepak bola? Sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak penggemarnya, setiap penggemar memiliki klub dan pemain faforit. Terkadang semua aksesoris yang bertuliskan nama dan gambar klub atau pemain idolapun menjadi koleksi wajib bagi para pecinta sepak bola. Nah, bagaimana bila kita sebagai seorang muslim menjadi penggemar klub  atau pemain yang kafir kemudian membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan mereka terutama kostum yang mengandung unsur atau lambang agama dan keyakinan mereka seperti lambang salib dan setan merah? Jika kita perhatikan terdapat beberapa kostum tim sepak bola yang mengandung unsur salib seperti Barcelona, AC Milan, Timnas Brazil, Timnas Portugal, Intermilan, sedangkan lambang setan terdapat pada  MU.  Meskipun begitu masih banyak kaum muslimin yang tidak memperdulikan hal ini khususnya Indonesia. Berbeda dengan dua Negara bagian Malaysia beberapa tahun yang lalu telah melarang hal ini. Dewan Keagamaan Johor d

Mengisi Ramadan dengan nasyid

  Dalam KBBI nasyid diartikan sebagai lagu yang mengandung unsur keislaman, sedangkan dalam kamus “ Lisanul Arab ” nasyid artinya menyanyikan syair. Dari dua pengertian ini dapat kita pahami bahwa nasyid adalah lagu atau nyanyian. Ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Hakim hafizhahullah dalam salah satu ceramahnya bahwa nasyid yang sekarang itu adalah nyanyian, bukan seperti yang dibaca oleh para sahabat saat menggali parit atau saat perang, yang mereka baca adalah syair.     Kita sama-sama tahu bahwa membaca syair oleh orang arab memiliki cara tersendiri, jika dicari persamaannya di Indonesia maka membaca syair serupa dengan membaca pantun atau puisi. Apakah membaca puisi atau pantun sama dengan cara menyanyikan nasyid atau kasidah itu? Jawabnya jelas tidak sama. Lalu apa hukum menyanyikan nasyid? Syaikh Shaleh Al Fauzan hafizhahullah dalam sebuah video tanya jawab menyebutkan “kami tidak menemukan pensyariatannya, jika nasyid tersebut tidak disandarkan

Kita pasti berpisah, semoga esok kembali berkumpul

Dalam menjalani kehidupan ini terkadang kita harus pergi, pergi jauh dari kampung halaman. Banyak tujuan yang kita bawa, ada yang menuntut ilmu, ada yang mencari nafkah dan tujuan lainnya. Walau apapun tujuannya, ke manapun perginya, pasti ia merindui kampung halamannya, pasti ia merindukan orang-orang yang disayangi, ingin kembali berkumpul dengan keluarga, sebab di sana ada kebahagiaan. Keindahan dan kedamaian itu ada di kampung halaman, ketika hati gelisah maka pulanglah, ada orang tua di sana, ada sanak saudara, ada sawah yang berjenjang dilengkapi burung-burung yang berbondong, ada sungai  beserta suara gemerciknya dan bebukitan dengan pohong-pohon yang menghijau. Indah dan damai.   Kita pasti kembali   Ibnu Umar  rhadiyallahu anhuma   berkata bahwa Rasulullah  shalallahu alaihi wasallam   bersabda :   كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ، يَقُولُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ المَسَاء