Cinta mereka tidak memiliki warna, karna yang ada hanya hitam dan kegelapan. hati yang hitam karana dosa maksiat tersebut dan otak yang sudah gelap karna hawa nafsu>>.>>>>
Terkadang dalam mengarungi kehidupan
ini kita mendapati hal – hal yang berbeda dan menyelisihan kehidupan
normal.begitu juga hal nya dengan hati, ada diantara mereka condong cinta dan
hasratnya pada hal yang tidak bisa
diterima akal sehat. Mencintai dan mempunyai keinginan untuk saling berbagi
kasih antara pria dan wanita adalah perkara lumrah dalam kehidupan ini, hanya
saja bagaimana cara kita menjalaninya. Sedangkan disisi lain ada yang
namanya cinta tanpa warna, hal ini sering kita dengar dengan ucapan “
jeruk kok makan jeruk?” cinta seperti
ini hanya dialami oleh mereka yang telah menyalahi fitrahnya, bagaimana mungkin
kasih dan sayangnya dihiasi oleh warna kebahagiaan sedangkan ia sendiri
menghapus warna tersebut dengan berjalanan di rel yang menyalahi tabiat.
Orang seperti ini lebih gila dari pada
orang gila, bagaimana tidak ! bagaimana mungkin seorang laki – laki mencintai
laki – laki lainnya dan wanita menyukai wanita lainnya. Meskipun tidak masuk
akal kita banyak menjumpai hal seperti ini, dan anehnya pada hari ini cinta seperti ini sudah
mulai di legalkan, dan diproklamirkan sebagai hal yang wajar dan ia termasuk nikmat
Sang Pencipta pada hamba– Nya sehingga Ia menjadiakan mereka saling mencintai.
Beberapa
Waktu lalu permasalahan ini sangat hangat dikalangan masyarakat, Orang-orang
yang melawan atau yang kontra dengan mereka tanpa sadar telah mempromosikan
produk gila ini dengan nama“LGBT” yang memiliki kepanjangan “Lesbi, Gay, Bisex
dan Trans Gender”.
Bahkan
mereka dengan bangganya menyatakan kalau apa yang ada pada mereka adalah
ketetapan Tuhan dan merupakan suatu hal yang wajar didepan khalayak ramai,
promosinya gratis loo, bahkan mereka datang kestasiun TV yang mengadakan dialog
tentang LGBT ini dibayar. Sekali merangkuh dayung dua tiga pulau terlaupaui,
inilah pribahasa yang cocok untuk mereka.
Dalam Islam
hukuman bagi pelaku Homo atau Lesbi sangatlah berat sebagai mana dalam sebuah
hadist :
Dari Ibnu ‘Abbas, bahwasanya
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ” siapa yang kamu dapati dia
mengerjakan perbuatan kaum Luth (homoseksual, laki-laki bersetubuh dengan
laki-laki), maka bunuhlah yang berbuat (homoseks) dan korbannya (pasangan
berbuat homoseks itu); dan barangsiapa kamu dapati dia menyetubuhi binatang
maka bunuhlah dia dan bunuhlah binatang itu.” (HR Ahmad)
Seperti
Itulah beratnya hukumannya dalam Islam, Walaupun Ulama berpendapat bahwa hukuman
bagi pelaku homo lebih berat dari pelaku Lesbian, sebagaimana yang dismapaikan
Al Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya Adda’ Waddwa’
Walaupun apa
yang mereka usulkan tidak sesuai dengan akal sehat, masih saja ada yang pro
bahkan mendukung mereka mati-matian. Dan kalau kita lihat kebanyakan mereka
para pendukung kelompok yang menyimpang ini adalah yang memiliki pemahaman
Liberal. Sayangnya kelompok Liberal ini sebagian memiliki kedududukan penting
di Pemerintahan Indonesia, sehingga mereka menjadi payung bagi mereka yang
menyimpang ini.
Bahkan jauh-jauh hari sebelum nama LGBT mencuat stasiun
TV swasta TRANS7 pada tanggal 08 Agustus 2008, melalui mata
acara EMPAT MATA yang digawangi TUKUL, menampilkan pasangan
gay asal Indonesia yang telah menikah di negeri Belanda, karena hukum positif
di Indonesia tidak memungkinkanmerekamenikah. Pasangan yang dilaknat Allah itu
adalah dokter Mamoto Gultom yang menikah dengan Hendi Sahertian pada tahun 2002
di negeri Belanda, setelah berkenalan sejak 1999 di sebuah café khusus kaum gay
di Jakarta.
Baru kemudian diproklamirkan di TV One pada 16
Februari 2016, dalam acara tersebut dilakukan debat terbuka yang menempatkan
pelaku LGBT sama dengan orang Normal. Dan ini adalah iklan gratis bagi mereka.
Apasih Penyebabya?
Prof. DR. Wimpie Pangkahila
(Pakar Andrologi dan Seksologi), beberapa faktor penyebab orang menjadi
homoseksual dapat dilihat dari :
1. Faktor Psikodinamik, yaitu
adanya ganguan perkembangan psikseksual pada masa anak-anak
2. Faktor Biologi
3.
faktor sosiokultural, yaitu adanya adat-istiadat yang memberlakukan hubungan
homoseksual dengan alasan yang tidak benar
4.
faktor lingkungan, dimana memungkinkan dan mendorong hubungan para pelaku
homoseksual menjadi erat.
Dari keempat faktor tersebut, penderita homoseksual yang disebabkan oleh faktor biologis dan psikodinamik memungkinkan untuk tidak dapat disembuhkan menjadi heteroseksual. Namun jika seseorang menjadi homoseksual karena faktor sosiokultural dan lingkungan, maka dapat disembuhkan menjadi heteroseksual, asalkan orang tersebut mempunyai tekad dan keinginan kuat untuk menjauhi lingkungan tersebut…
"Faktor lingkungan lebih
berbahaya dibandingkan hormon. Pengaruh lingkungan lebih cepat, di mana seorang
yang sedang drop, tidak didukung norma, dan nilai-nilai agama yang kuat bisa
terjerumus akibat sentuhan orang sejenis yang menyimpang,'' papar Lusi Triyani lulusan Fakultas
Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung ini.
Beberapa orang pernah menuturkan bahwa penyimpangan sexsual banyak
terjadi disebuah komunitas dimana disitu hanya ada perempuan saja atau
laki-laki saja, seperti pesantren yang memisahkan antara cewek dan pria, mes
tentara dan lain semisalnya. Kenapa pada tempat seperti ini banyak terjadi
penyimpangan sexsual jenis ini? Karna tidak ada tempat pelampiasan seknya
kecuali pada lawan jenisnya.
Ketika
ada `seseorang' (sejenis, red) yang mampu menemani kesendirian seseorang, akan bisa
membuatnya tertarik. Karena orang tersebut sangat mengerti kebutuhan,
keinginan, kelemahan, termasuk titik-titik sensitif yang bisa membangkitkan
gairah seks seseorang.
Bahkan jangan salah, para Ustadzpun bisa terkena penyakit ini, hal ini
sebagaimana diceritkan oleh seorang teman pada saya. Bahkan Ahli Fiqih
sekalipun sebagaimana yang disampaikan Al Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya Tauqul
Hamamah.
Cinta mereka tidak memiliki warna, karna yang ada hanya hitam dan kegelapan. hati yang hitam karana dosa maksiat tersebut dan otak yang sudah gelap karna hawa nafsu>>.>>>>
Dan bisa jadi orang2 disekitar kita mengidap penyaki ini sedangkan kita tidak mengetahuinya, Maka hendaklah kita memohon kapada Allah untuk menghindari kita, keluarga
kita dan teman2 kita dari penyakit ini. Aminnnn..
Bahan Bacaan :
1. Buku :
Ad Da’ Wad Dawa’
Indonesia Tanpa Liberal?
Tauqul Hamamah
2. Internet :
http://www.psychologymania.com
Komentar
Posting Komentar