Langsung ke konten utama

Ancaman hama aqidah>>>>




          Dunia semakin berkembang dan tumbuh lebih hebat dari waktu kewaktu, namun kenapa dunia ini terasa gersang lagi menakutkan. Bumi telah kehilang gunung-gunung yang indah, sungai yang menagalirkan airnya dan taman-taman penyejuk mata bila memandangnya seakan hilang ditelan zaman. Ya, begitulah gambaran hidup dimasa sekarang. Hal itu terjadi karna banyaknya hama perusak, serangga beracun dan yang paling berbahaya para perusak sumber kehidupan yang menggunakan berbagai cara untuk memuaskan nafsu mereka tanpa memikirkan akibatnya bagi orang lain. Ditambah lagi banyak orang yang tidak  peduli dengan semua itu, entah mereka tidak tau atau memang tidak menghiraukannya.



          Sesungguhnya gunung kehidupan adalah pemuda islam yang selalu membela dan mempertahankan agamanya, sungainya adalah ulama yang senantiasa mengalirkan dan mengajarkan ilmunya karna Allah, sedangkan tamannya adalah para penunutut ilmu yang gigih menelami lautan pengetahuan demi kemajuan islam dan sumber kehidupan adalah ilmu itu sendiri. Islam tidak akan Berjaya tanpa mereka karna mereka adalah tonggak dan pondasi perjuangan umat muslimin diseluruh dunia. Disaat umat islam kehilangan mereka, para musuh Allah semakin banyak dan semakin gigih menyerang mereka yang berada dalam agama haq ini. Hama-hama dan serangga beracun dari kaum kafir bertebaran diseluruh pelosok bumi untuk melemahkan bahkan membinasakan kita tanpa pandang bulu. Meskipun begitu kita tetap lengah dan pura-pura tidak tau.

          Coba cari apa yang menjadi kebanggaan kaum muslimin pada hari ini? Tidak ada yang kita banggakan! Bahkan kita dihina, direndahkan di barat dan timur bumi Allah ini. Betapa hinanya kita, betapa tidak beharganya kaum muslimin hari ini, sampai-sampai nyawa seorang muslim tidak ada nilainya. Hal ini dapat kita lihat dibeberapa Negara yang dengan angkuhnya para musuh Allah membakar hidup-hidup, membantai, bahkan memperkosa wanita-wanita kaum muslimin dengan terang-terangan. Allahu akbar, sungguh hal ini sangat memilukan dan menyayat hati bagi seorang muslim yang beriman pada Allah dan hari Akhir.

          Banyak diantara kita  yang ingin memberikan pertolongan pada saudara kita yang menjadi sarang kebencian para pengikut iblis, namun apalah daya pertolongan apa yang dapat kita lakukan? Seruan Negara islam tidak diindahkan, karna mereka tau kita lemah tiada punya kekuatan, kecaman dunia internasional dianggap angin lalu karna mereka tau seebenarnya kebanyakan mereka mengginkan kehancuran islam.

          Ya itulah yang terjadi di Burma, Afrika, Palestina, Suria, Yaman dan Negara-negara lainnya yang merasa islam adalah musuh utamanya sehingga penganutnya harus dilenyapkan dari muka bumi ini.

Wahai saudaraku, kebencian orang-orang kafir takkan pernah habis, keinginan mereka untuk menghapuskan kebenaran akan tetap berjalan. Oleh karena itu, ada kemungkinan negri yang memiliki umat islam terbanyak didunia ini akan mengalami hal yang sama. Mungkinkah itu? Sangat mungkin sekali!

Dapat kita lihat, orang kafir telah menduduki kursi-kursi penting dipemerintahan, para pengikut hawa nafsu, kaum munafiq dan zindiq semakin memperlihatkan taring mereka. Orang awam menganggap mereka cendikiawan muslim  karna gelar doctor atau professor yang disematkan pada mereka padahal mereka orang yang paling bodoh, bagaimana tidak! Bagaimana mana mungkin seorang professor atau doctor berbicara merendahkan, menghina serta mencela agamanya sendiri. Kita memohon kepada Allah agar mereka diberi hidayah oleh Allah.

          Perekonommian kita berada ditangan orang asing, perusahaan – perusahaan besar dipegang oleh orang-orang barat dan eropa yang mayoritas kafir.  Media Massa Dunia dan Indonesia Khususnya juga dipeganf oleh Orang Kafir. Maka jika mereka sudah memiliki kesempatan untuk membinasakan kuum muslimin Indonesia mereka pasti lakukan.

          Dengan risalah ini kami mengajak seluruh kaum muslimin Indonesia untuk bersatu dan memperkuat ilmu agama dan aqidah yang sesuai dengan manhaj shabat dan tabiin. Persiapkan diri kita, bisa saja sewaktu-waktu tanpa kita sadari musuh menyerang dengan membabbi buta sedangkan kita lelap dalam tidur panjang yang melalaikan ini.

          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Diketahui Oleh Pecinta Sepak Bola...

Ada apa dengan kostum sepak bola? Sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak penggemarnya, setiap penggemar memiliki klub dan pemain faforit. Terkadang semua aksesoris yang bertuliskan nama dan gambar klub atau pemain idolapun menjadi koleksi wajib bagi para pecinta sepak bola. Nah, bagaimana bila kita sebagai seorang muslim menjadi penggemar klub  atau pemain yang kafir kemudian membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan mereka terutama kostum yang mengandung unsur atau lambang agama dan keyakinan mereka seperti lambang salib dan setan merah? Jika kita perhatikan terdapat beberapa kostum tim sepak bola yang mengandung unsur salib seperti Barcelona, AC Milan, Timnas Brazil, Timnas Portugal, Intermilan, sedangkan lambang setan terdapat pada  MU.  Meskipun begitu masih banyak kaum muslimin yang tidak memperdulikan hal ini khususnya Indonesia. Berbeda dengan dua Negara bagian Malaysia beberapa tahun yang lalu telah melarang hal ini. Dewan Keagamaan Johor d

Mengisi Ramadan dengan nasyid

  Dalam KBBI nasyid diartikan sebagai lagu yang mengandung unsur keislaman, sedangkan dalam kamus “ Lisanul Arab ” nasyid artinya menyanyikan syair. Dari dua pengertian ini dapat kita pahami bahwa nasyid adalah lagu atau nyanyian. Ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Hakim hafizhahullah dalam salah satu ceramahnya bahwa nasyid yang sekarang itu adalah nyanyian, bukan seperti yang dibaca oleh para sahabat saat menggali parit atau saat perang, yang mereka baca adalah syair.     Kita sama-sama tahu bahwa membaca syair oleh orang arab memiliki cara tersendiri, jika dicari persamaannya di Indonesia maka membaca syair serupa dengan membaca pantun atau puisi. Apakah membaca puisi atau pantun sama dengan cara menyanyikan nasyid atau kasidah itu? Jawabnya jelas tidak sama. Lalu apa hukum menyanyikan nasyid? Syaikh Shaleh Al Fauzan hafizhahullah dalam sebuah video tanya jawab menyebutkan “kami tidak menemukan pensyariatannya, jika nasyid tersebut tidak disandarkan

Kita pasti berpisah, semoga esok kembali berkumpul

Dalam menjalani kehidupan ini terkadang kita harus pergi, pergi jauh dari kampung halaman. Banyak tujuan yang kita bawa, ada yang menuntut ilmu, ada yang mencari nafkah dan tujuan lainnya. Walau apapun tujuannya, ke manapun perginya, pasti ia merindui kampung halamannya, pasti ia merindukan orang-orang yang disayangi, ingin kembali berkumpul dengan keluarga, sebab di sana ada kebahagiaan. Keindahan dan kedamaian itu ada di kampung halaman, ketika hati gelisah maka pulanglah, ada orang tua di sana, ada sanak saudara, ada sawah yang berjenjang dilengkapi burung-burung yang berbondong, ada sungai  beserta suara gemerciknya dan bebukitan dengan pohong-pohon yang menghijau. Indah dan damai.   Kita pasti kembali   Ibnu Umar  rhadiyallahu anhuma   berkata bahwa Rasulullah  shalallahu alaihi wasallam   bersabda :   كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ، يَقُولُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ المَسَاء