Sama
– sama kita sepakati bahwasanya pacaran
adalah salah satu cara yang salah dalam menyikapi cinta, namun lucunya anak
muda zaman sekarang merasa bangga dengan hal itu, sedangkan mereka yang tidak
menyentuh dunia pacaran demi menjalankan agamanya dianggap aneh bahkan dianggap
tidak normal. Sungguh perkataan merekalah yang aneh, bahkan orang tua mereka
ikut bahagia bila melihat anak mereka yang masih remaja punya pasangan. Bukan melarang malah
menganjurkan, zaman ini memang cocok dikatakan zaman yang
hilang. Ya, zaman dimana
akal sehat hilang ditelan hawa nafsu, rasa malu hilang dicuri model peradaban,
terlebih lagi agama hilang ditimpa kebodohan dan penyimpangan cara berfikir. Dan
yang paling membingungkan lagi, anak TK pun sudah tau yang namanya pacaran,
kita dapat melihat hal ini disekitar lingkungan kita bahkan hal ini dilegalkan
didepan publik sebagaimana kita saksikan diacara – acara televisi yang
bertemakan persahabatan padahal sebenarnya adalah hubungan yang diharamkan yang
dilakoni oleh para remaja bahkan anak SD dan TK menjadi pemeran utamanya.
Betapa rapinya para musuh islam dalam
menjalankan misi mereka untuk
mempengaruhi anak bangsa ini dalam merusak moral mereka, kesesatan dibumbui
dengan kata – kata indah kemudian diaduk dengan pemahaman yang salah sehingga
kesesatan tersebut terlihat bagaikan sebuah kebenaran, kemudian dihidangkan
dengan mangkok tipu muslihat . Beginilah apabila televisi menjadi rujukan,
beginilah kalau sinetron, film, novel dan lagu telah menjadi acuan. Mereka yang
terlena dengan gemerlapnya perkembangan zaman lebih memilih perkataan artis
idolanya dari pada perkataan para ulama,
memang zaman ini zaman yang hilang, zaman dimana peran dan fungsi para
ulama telah hilang dalam kehidupan.
Mereka para pengikut hawa nafsu berkata
“ siapa bilang pacaran nggak boleh!, yang penting bisa menjaga norma yang
berlaku, pacaran memberikan warna dalam kehidupan, menambah semangat belajar
dan bekerja, mereka yang mengatakan
pacaran menimbulkan kerusakan dan kerugian telah melakukan kesalahan besar,
malah orang yang tidak pacaran yang akan mendapatkan kerugian, mereka menderita
menahan cintanya, merana bermuram durja, tidak ada tempat mengadu dan saling
berbagi, oh betapa hampanya hidup mereka. Yang penting bisa menjaga diri dari
perbuatan terlarang dan dosa, bukankah kita diciptakan berpasang – pasangan?”
Kunci dari pernyataan diatas adalah
bisa menjaga diri, pertanyaannya “ siapakan yang menjamin kalau orang yang
pacaran bisa menjaga diri dari perbuatan dosa? Apakah pegang – pegangan tangan,
pandang – pandangan, ciuman dan pelukan bukan merupakan perbuatan dosa? Jika
jawabannya bukan, berarti zaman sekarang adalah zaman dimana keharaman telah
hilang dan diganti dengan halalnya perbuatan tersebut. Dan jika ya, pacaran
seperti apa yang bisa menjaga diri dari perbuatan dosa? Apakah pacaran yang
dimaksud adalah pacaran islami? Pertanyaannya, seperti apakah pacaran islami
itu? Mereka berkata “ pacaran islami adalah pacaran yang diisi dengan ketaatan
kepada Allah, bila berjumpa mengucapkan salam, jika azan dikumandangkan mereka
pergi melaksanakan Shalat, saling menasehati, tidak pergi ketempat sepi dan
lain – lain yang dianggap baik.
Kaum muda islam,,, Dalam Alquran surat
Al isra’ ayat 32 sudah dijelaskan bahwasanya perbuatan mendekati Zina dilarang,
dan pacaran dengan segala jenis modelnya termasuk jalan
pintas menuju Zina . Dalam hadist riwayat Imam Bukhari, Rasulullah bersabda “sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak
Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin
dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan,
sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan
kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya” dalam pacaran
biasanya ada sentuhan dalam sebuah hadist dikatakan “Ditusuknya kepala
seseorang dengan pasak dari besi, sungguh itu lebih baik baginya daripada
menyentuh wanita yang tidak halal baginya (bukan mahramnya)” (HR. Ar Ruyani
dalam Musnad-nya,,dishahihkan Al Albani) kemudian terdapat pandang –
pandangan dalam Alquran surat An Nur ayat 30 – 31 terdapat larangan untuk
menundukkan pandangan, kemudian berdua – duaan dan sicewek pergi dengan
cowoknya, tentang hal ini Rasulullah bersabda dalam hadist yang diriwayatkan
Imam Bukhari dan Muslim “ Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan
perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya” dan Sabda Beliau “seorang wanita tidak
boleh bepergian satu hari satu malam kecuali bersama mahramnya” apakah
mereka bisa terebas dari semua larangan diatas???
Jadi
selagi pacaran yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, terlarang dan dilarang
dalam islam. Namanya pacaran kufri, karna hal seperti ini adalah perbuatan
orang kafir, atau pacaran jununi ( gila) karna yang melakukannya adalah orang
yang hilang akal sehatnya bahkan ia lebih gila lagi dari orang gila.
Komentar
Posting Komentar