Langsung ke konten utama

Download pdf tentang puasa

Judul : Mari berpuasa dengan iman dan ilmu



Penyusun : Abu Ady (Alumni STAI As Sunnah Deli Serdang dan Pengajar di Sekolah IT Al Fath Payakumbuh)

Murajaah : Ustadz Abdurrahman Ad Dify Lc (Alumni Universitas Islam Madinah, Mudir ma’had Aly Al Fath Payakumbuh dan Pengisi Surau TV) dan Ustadz  Rio Santoso Lc (Alumni Lipia Jakarta dan Pengajar Ma’had Aly Al Fath Payakumbuh)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Segala puji hanya milik Allah taala semata, karena hanya Allah taala saja yang pantas untuk dipuji, Ia Maha Sempurna, sedangkan makhluk tempatnya kelamahan dan  kekurangan, mereka selalu butuh kepada-Nya. Pujian itu haruslah lahir dari hati, dilafazkan oleh lisan dan dibentukkan dalam perbuatan, itulah iman. Selawat dan salam kita ucapkan untuk Rasulullah shalallahu alaihi wasallam begitu pula  para keluaraga beliau serta para sahabat dan untuk setiap jiwa yang mengikuti jejak langkah mereka hingga datang hari kullu man alaiha faan wa yabqa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam, sampai semua makhluk binasa, yang ada hanya Sang Pencipta.


Puasa adalah ibadah yang memiliki banyak keutamaan, diantaranya disediakannya oleh Allah taala sebuah pintu di surga khusus untuk orang berpuasa, namanya  Ar Rayyan. Sedangkan puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh seluruh umat Islam yang memenuhi syarat, dalam menunaikan kewajiban ini tentu kita harus memiliki ilmu dan pemahaman tentangnya, karena dalam setiap perbuatan, siapapun ia dan apapun yang dilakukannya harus paham tentang apa yang akan ia kerjakan. Jika tidak, bisa saja perbuatan yang dianggap benar adalah sebuah kesalahan.

Pada buku ini terdapat hampir semua pembahasan dasar tentang puasa, hukum-hukumnya yaitu rukun, sunnah dan pembatalnya, jawaban tentang pertanyaan yang sering dilontarkan seputar puasa, hadis populer tapi tidak sahih, kekeliruan, hal-hal yang membuat puasa kita sia-sia  dan nasehat tentang puasa.

Pembahasannya kami sesuaikan dengan keadaan yang ada di Indonesia, kami juga membawakan pendapat para ulama Indonesia, sehingga cocok dengan kondisi yang ada di tanah air kita.


Yang ingin membeli buku cetaknya silahkan hubungi kami, harga jual adalah harga cetak. Sedangkan yang inginkan pdfnya silahkan didowload di :




Semoga apa yang telah kita usahakan menjadi ilmu bermanfaat dan amalan yang diterima, amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Diketahui Oleh Pecinta Sepak Bola...

Ada apa dengan kostum sepak bola? Sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak penggemarnya, setiap penggemar memiliki klub dan pemain faforit. Terkadang semua aksesoris yang bertuliskan nama dan gambar klub atau pemain idolapun menjadi koleksi wajib bagi para pecinta sepak bola. Nah, bagaimana bila kita sebagai seorang muslim menjadi penggemar klub  atau pemain yang kafir kemudian membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan mereka terutama kostum yang mengandung unsur atau lambang agama dan keyakinan mereka seperti lambang salib dan setan merah? Jika kita perhatikan terdapat beberapa kostum tim sepak bola yang mengandung unsur salib seperti Barcelona, AC Milan, Timnas Brazil, Timnas Portugal, Intermilan, sedangkan lambang setan terdapat pada  MU.  Meskipun begitu masih banyak kaum muslimin yang tidak memperdulikan hal ini khususnya Indonesia. Berbeda dengan dua Negara bagian Malaysia beberapa tahun yang lalu telah melarang hal ini. Dewan Keagamaan Johor d

Mengisi Ramadan dengan nasyid

  Dalam KBBI nasyid diartikan sebagai lagu yang mengandung unsur keislaman, sedangkan dalam kamus “ Lisanul Arab ” nasyid artinya menyanyikan syair. Dari dua pengertian ini dapat kita pahami bahwa nasyid adalah lagu atau nyanyian. Ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Hakim hafizhahullah dalam salah satu ceramahnya bahwa nasyid yang sekarang itu adalah nyanyian, bukan seperti yang dibaca oleh para sahabat saat menggali parit atau saat perang, yang mereka baca adalah syair.     Kita sama-sama tahu bahwa membaca syair oleh orang arab memiliki cara tersendiri, jika dicari persamaannya di Indonesia maka membaca syair serupa dengan membaca pantun atau puisi. Apakah membaca puisi atau pantun sama dengan cara menyanyikan nasyid atau kasidah itu? Jawabnya jelas tidak sama. Lalu apa hukum menyanyikan nasyid? Syaikh Shaleh Al Fauzan hafizhahullah dalam sebuah video tanya jawab menyebutkan “kami tidak menemukan pensyariatannya, jika nasyid tersebut tidak disandarkan

Kita pasti berpisah, semoga esok kembali berkumpul

Dalam menjalani kehidupan ini terkadang kita harus pergi, pergi jauh dari kampung halaman. Banyak tujuan yang kita bawa, ada yang menuntut ilmu, ada yang mencari nafkah dan tujuan lainnya. Walau apapun tujuannya, ke manapun perginya, pasti ia merindui kampung halamannya, pasti ia merindukan orang-orang yang disayangi, ingin kembali berkumpul dengan keluarga, sebab di sana ada kebahagiaan. Keindahan dan kedamaian itu ada di kampung halaman, ketika hati gelisah maka pulanglah, ada orang tua di sana, ada sanak saudara, ada sawah yang berjenjang dilengkapi burung-burung yang berbondong, ada sungai  beserta suara gemerciknya dan bebukitan dengan pohong-pohon yang menghijau. Indah dan damai.   Kita pasti kembali   Ibnu Umar  rhadiyallahu anhuma   berkata bahwa Rasulullah  shalallahu alaihi wasallam   bersabda :   كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ، يَقُولُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ المَسَاء