Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Cinta, Pilihan atau Keharusan???

Banyak orang bertanya-tanya, apakah jatuh cinta adalah pilihan atau sudah ditetapakan oleh Sang Pencipta Cinta itu sendiri. Apakah mencintai seseorang atas keinginan kita, ataukah cinta itu datang dan pergi sekehendaknya? Ibn Al Qayyim berkata “Pada dasarnya manusia ditakdirkan mempunyai pasangan dan jauh sebelum dia menyadarinya bahwa ia telah mempunyai pasangan dalam hidupnya kelak nanti, Allah sudah menentukan jodohnya. Cinta antara pria dan wanita merupakan suatu perasaan saling membutuhkan antara lawan jenis yang di ciptakan oleh Allah Ta’ala. Disni kami paparkan pendapat ulama tentang hal ini, semoga bermanfaat Ibn Hazm dalam awal  bab kitabnya “Tauqul Hamamah” mengatakan  " cinta berasal dari hati, sedangkan hati berada ditangan Allah taala" . Dapat dipahami bahwa cinta datang dan pergi atas kehendak Allah. Allah lah yang membolak balikkan hati manusia, Allah akan membuat kita mencintai seseorang dan Allah pulalah yang membuat kita berpaling darinya.

Pengertian Cinta Menurut Beberapa Ulama

Jika selama ini kita menganggap bahwa ulama islam tidak membhas masalah cinta berarti kita keliru, banyak sekali ditemukan para ulama Islam yang menulis tentang cinta. Diantara yang terpenting adalah  Imam Muhammad bin Daud Azh-Zhahiri (296 H) yang mengarang buku tentang tema tersebut dengan judul “Az-Zahrah”, Muhammad bin Ja’far Al-Kharaithi (327 H) dengan “I’tilal Al-Qalb”, Imam ibnu Hazm dengan “Thauq Al-Hamamah”, Imam Ibnu Jauzi dengan “Dzammul Hawa”, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (756 H) dengan “Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqin”, Imam Mukhallati Ibnu Qalij (762 H) dengan “Al-Wadhih Al-Mubin fi Dzikri man Isytasyhada minal Muhibbin”, dan Imam Mara’i bin Yusuf (1033 H) dengan “Muniatul Muhibbin wa Bughyatul ‘Asyiqin”.  Berikut ini pendapat sebagian mereka: 1. Cinta Menurut Imam Muhammad ibnu Daud Azh-Zhahiri Imam Muhammad ibnu Daud berkata, “Kami telah menuturkan beberapa pendapat penyair mengenai cinta bahwa cinta pada mulanya terjadi dari penglihatan da

tanda-tanda jatuh cinta

Orang yang sedang merasakan  cinta  kepada seseorang akan nampak perasaan cinta itu pada sifat dan perbuatan anggota badannya. Rasa cinta yang bersemayam dalam hati akan melahirkan tindakan-tindakan yang mencerminkan apa yang sedang dirasakan oleh hatinya. Rasa cinta mempunyai tanda-tanda pada diri seseorang. Berikut ini beberapa tanda cinta yang akan nampak pada diri seseorang yang sedang jatuh cinta. berikut tanda-tanda orang yang sedang jatuh cinta yang dikemukakan    I bn hazm al-andalusy  dalam kitabnya  Tauqul Hamamah  atau terjemahannya Dibawah naungan cinta dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Raudhatul Muhibbin atau terjemahannya taman orang-orang jatuh cinta. 1. Senantiasa menghujamkan pandangan mata kepada orang yang dicintainya Mata adalah pintu hati, ia juga merupakan pengungkap isi hati dan penyibak rahasia-rahasianya. Maka tak heran jika engkau saksikan pandangan orang yang jatuh cinta tertuju kepada orang yang dicintainya ke manapun ia perg

Pentingnya sebuah catatan

Setiap orang memiliki profesi yang berbeda, ada yang sibuk dikantor, di toko, di pasar ataupun ditempat lainnya.  Kegiatan sehari-hari dari setiap profesi tentu berbeda pula. Untuk mengatur kegiatan kita sehari-hari dibutuhkan yang namanya sebuah catatan.  Catatan apa saja yang harus kita miliki, berikut diantaranya: 1.     Catatan Agenda kegiatan Seorang yang menulis apa saja agenda  yang akan dikerjakannya dan apa yang sudah dilaksanakannya, akan lebih pruduktif dari pada yang tidak punya catatan. Misalnya ada dua orang yang akan pergi ke pasar atau Mol, si A menulis apa saja yang dibutuhkannya dan berapa biaya yang akan ia keluarkan. Mulai dari transportasi sampai waktu yang ia butuhkan, tentunya tidak semua yang ditulis harus dilakukan karna pada dasarnya perbuatan yang kita lakukan berdasarkan situasi dan kondisi bukan pada teori dan rencana. Sedangkan si B tidak mencatat apa-apa, yang ia pikirkan adalah pergi ke pasar, berbelanja dan pulang kembali.  Hasilny

Embun pengorbanan

Segala sesuatu memiliki keindahan Langit dihiasi indahnya pelangi Gunung berlukiskan pohon-pohon kehidupan Laut dengan ombaknya berlarian Hidup disirami embun pengorbanan Tiada pengorbanan kecuali dari persahabatan Sahabat adalah kehidupan Hidup tidak sempurna tanpa embun kehidupan Tetesan keringat saat berjuang Tetesan darah melawan peradaban zaman Tetesan air mata menggapai cita-cita Untuk sahabat, jangan kau ragukan Bangunlah semua diatas keimanan Tempuh jalan kebenaran Isi hati dengan ilmu para ulama Bersungguh – sungguh mengapai kebahagiaan Kutulis goresan ini untuk sahabatku Kebaikanmu takkan terbalas Pengorbananmu takkan terlupa Doaku agar engkau bahagia di dua masa Rail MUma Rabu  02-09-2015

Mua'malah Wanita Haid dengan Alquran dan Masjid

Bagaimana pandangan Syariat tentang hukum membaca Alquran dan masuk masjid bagi Wanita Haid?     Membaca Alquran Wanita yang haidh boleh untuk berdzikir kepada Allah dan membaca al-Qur’an, karena tidak ada dalil yang shahih dan sharih (jelas) dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang melarang hal tersebut. Bahkan riwayat yang ada (justru) membolehkan hal-hal tersebut. Abu Muhammad bin Hazm – Rahimahullah - berkata “Permasalahan: Membaca al-Qur’an, sujud tilawah, menyentuh mushaf dan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, semua itu boleh dilakukan dengan berwudhu atau tanpa wudhu dan (boleh) bagi yang junub dan juga yang haidh. (Al—Muhalla: 1/77-78) Dalil hal tersebut adalah bahwa membaca al-Qur’an, sujud tilawah, menyentuh mushaf dan berdzikir kepada Allah merupakan perbuatan-perbuatan baik yang disunahkan, dan orang yang melakukannya mendapat pahala, maka barangsiapa yang melarang hal-hal tersebut dalam sebagian kondisi-kondisi tertentu, wajib u