Tahukah Anda? Bahwa Ahok terlihat hebat dan kuat dengan apa yang dilakukan kaum muslimin? Sebenarnya Ahok itu lemah, tapi kita yang membuatnya menjadi kuat. Loh, kok bisa?
Siapa yang tidak kenal Ahok? Sejagat raya
kenal nama yang satu ini ia adalah Basuki Tjahaja
Purnama atau yang akrab dengan nama Ahok adalah politikus asal Belitung. Dia
menjadi pasangan Jokowi dalam Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012. Pada pemilu
tahun 2012, Jokowi dan Ahok terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur
Jakarta. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur menggantikan
Usman Saleh. Pada 14 November 2014, Ahok dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta.
Menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai Presiden RI pada Pemilu 2014.
Ahok lahir di Belitung pada tanggal 29 Juni 1966. Dia adalah anak
pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing yang
merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Bersama dengan ketiga adiknya, Ahok
menghabiskan masa kecilnya di Desa gantung, Belitung Timur, hingga tamat
sekolah menengah pertama. Setelah itu, Ahok hijrah ke Jakarta untuk meneruskan
pendidikannya. (merdeka.com)
Mereka bilang:
1. Ahok itu Pekerja keras ,penuh disiplin, tegas dan anti korupsi;
seluruh gaji dan pendapatannya ia buka dan perlihatkan secara umum kepada
masyarakat di websitenya, tidak ada rahasianya.
2. Proses rapatnya di upload di Youtube, jadi masyarakat banyak dapat
menyaksikan bagaimana cara kerjanya,
3. Ketegasan Ahok membuat sebagian orang marah, apalagi Ahok itu matanya
sipit, mereka tidak mau posisi Ahok lebih tinggi dari mereka.
4. Keberhasilan Ahok menertibkan para
preman Tanah Abang dan para PKL Keberanian Ahok menutup Diskotik terbesar di
Jakarta mengungkapkan dan menyelamatkan dana UPS yang harganya 12 trilyun lebihPadahal
kalau Ahok mau . (kompasiana.com)
Trus kenapa kita membahas
Ahok, sang tersangka penista agama? “dia pikir Alquran sama dengan kitabnya,
sehingga ia dengan mudah memperolok kitap Suci kaum muslimin. Bagi kita Alquran
dihormati, diletakkan ditempat yang tinggi, sebelum membacanya harus bersuci
dulu. Jelas beda dengan kitap dia” ungkap salah seorang Polisi saat berpatroli
kelembaga kami malam Jumat 3 November 2016 sebelum demo menntut ketegasan hukum
terhadap Ahok.
Emangnya Ahok itu siapa sih? Kok
butuh ratusan ribu orang yang melawan dia? Kenapa Presiden turun tangan dalam
permasalahannya? Panglima TNI juga ikut, ditambah tokoh-tokoh besar dan Alim Ulama.
Sebegitu hebatkah Ahok itu? Apa nggak cukup beberapa Tokoh dan Alim ulama aja
yang melakukan tuntutan?
Tahukah Anda? Bahwa Ahok
terlihat hebat dan kuat dengan apa yang dilakukan kaum muslimin? Sebenarnya Ahok
itu lemah, tapi kita yang membuatnya menjadi kuat. Loh, kok bisa?
Sebanarnya untuk
menyelesaikan kasus Ahok tidak perlu seluruh umat muslim dari seluruh penjuru
Indonesiadatang kejakarta, apalagi diikuti oleh tokoh-tokoh besar.
Ibaratnya Ahok itu seperti seekor
semut merah yang mengigit bagian tubuh kita, jika kita ingin membuangnya mudah
nggak? Ya, sangat mudah. Tapi karna kita terbawa arus media, kita membuat dia
seolah-olah bagaikan Gajah bsar dan kuat yang harus dihadapi oleh banyak orang.
Teman-teman Ahok dan
pendukungnya akan berkata “lihat, untuk mengadapi Ahok aja butuh Ratusan Ribu
orang, ditambah Panglima TNI, Politikus Hebat, Alim Ulama, Ormas-ormas besar. Memang
orang islam itu lemah”
Anda Kenal Ruhut Sitompul? Pasti dong,
nah dia mengklaim elektabilitas
Ahok meroket meski jadi tersangka "Makin bertambah tinggi. Mantap sekali. Kami
makin percaya diri. Karena orang teraniaya makin dicintai rakyat. Dia mana ada
lakukan penistaan. Tapi ya kita hormati keputusan kepolisian. Tapi dia tetap
tidak merasa bersalah," (Merdeka.com)
Saking
hebatnya Ahok Kombes Pol Awal Chairuddin yang kini sudah menjabat Kapolres Metro Jakarta Utara, menjelaskan jika pihaknya melakukan berbagai persiapanmenghadapi aksi besar-besaran yang digelar
pada Jumat (25/11) mendatang. "Kami
melakukan persiapan lebih
awal dengan berbagai potensi yang dapat terjadi. Apabila itu benar, kembali
dilakukan aksi unjuk rasa damai pada 25 November pekan depan” Ia juga mengatakan telah memberikan instruksi yang sangat khusus kepada
Bhabinkamtibmas, untuk meningkatkan pertukaran informasi dan sinergi dengan instansi
terkait. (tribunnews.com)
Ahok memang hebat, keturunan cina dengan mata
sipit, agamanya kristen, menghina agama yang mayoritas. Butuh usaha besar untuk
memprosesnya.
Sebagian teman, sibuk mengurusi Ahok. Mengikuti
beritanya disetiap detik, membagikannya dimedia sosial. “Ahok ditetapkan jadi
tersangka” katanya dengan bangga. saya katakan "Ahok itu tetap jadi tersangka
karna dia salah. Cuma kita ini yang terlalu membesar-besarkan namanya". Apa yang
kaum muslimin lakukan terhadap kasus Ahok membuktikan kalau kita itu lemah,
lemah melawan minoritas dari segi agama, lemah melawan minoritas yaitu cina
simata sipit.
Bisa saja mereka mengambil kesempatan dalam perkara ini, sehingga Ahok semakin terkenal dan namanya semakin melonjak. mereka tentu bisa merubah keadaan, dan membuat kita semakin lemah.
Memang tidak dipungkiri, pada 4-11-16 kemaren umat Islam menunjukkan bahwa mereka bersatu, mereka rela mati dan siap jihat. Intinya kita membuktikan kalau kita itu kuat dan memang kuat. Namun adakah kita berfikir akibatnya? "si Ahok jadi terlhat hebat dan kuat plus terkenal, bukan cuma di Indonesia tapi juga di dunia Internasional.
Kita pada dasarnya telah terbawa arus media,
medialah yang membesar-besarkan perkara Ahok. Maka tertanam dalam fikiran kita
kalau menghadapi Ahok umat Islam harus bersatu, harus berjuang mati-matian,
rela bekorban. Dr. Shalah Ar-Rasyid
seorang Psikologi timur tengah yang terkenal bekata dalam sebuah seminarnya
yang berjudul -Istritijiyatu at tagyir af fa’al (startegi merubah pola pikir- “ ".
Nah, berarti pikiran kita yang yang sudah terpengaruh tadi
membuat kiat lemah untuk melawan Ahok, sehingga butuh ratusan riba yang
menghadapinya. Menurut saya pengorbanan dan perjuangan yang dicurahkan kaum
muslimin tidak pantas untuk si Ahok ini. Ahok bukan siapa-siapa, apa
prestasinya? Apa karyanya? Dia bukan orang hebat, tapi kok butuh perjuangan
besar untuk menghadapinya. Sungguh pengorbanan pada 4 November tidak pantas dan
tidak sebanding dengan apa yang diusahakan.
Oleh karena itu janganlah kita membuat Ahok
menjadi lebih kuat lagi, cukup tokoh-tokoh besar yang mengurusinya. Sehingga kita
tidak terlihat lemah. Dan jangan pula
kita menghinanya, apalagi melaknatnya tapi doakanlah ia agar diberi hidayah
oleh Allah Taala. Dan memohon agar kaum muslimin dijaga dari semua keburukan
... Amin.
Komentar
Posting Komentar