Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Hubungan kebahagiaan dengan pernikahan

Sama-sama telah kita pahami dan yakini betapa pentingnya pernikahan dalam islam. Ia termasuk penyempurna agama, penyebab berkembangnya paradaban islam, terjaganya kehormatan, dan banyak faedah lain darinya yang diperoleh oleh seorang muslim untuk dirinya dan negaranya. Telah disepakati oleh ahli ilmu dan fuqaha' bahwa pernikahan lebih utama dari ibadah sunnah lainnya, bahkan sebagian ahli fiqih lebih mendahulukan pernikahan daripada ibadah haji walaupun haji adalah rukun islam. (Abdul Malik bin Muhammad Qasim/ Ya Aby Zawwajny:10) Hal itu karna dengan pernikahan pelanggaran hukum agama  yang menimbulkan dosa dan pelanggaran negara dalam bentuk pidana akan berkurang, hal ini berlaku untuk pihak laki-laki dan wanita. Betapa banyak seseorang berdosa karna belum menikah, fitnah syahwat adalah fitnah terbesar pemuda, jika tak mampu mengelola hati dan fikiran dengan baik maka akan terjadi perbuatan yang tidak pantas menurut norma-norma yang ada. Solusi terbaik dan mujarab

Teman Pilihan

Allah taala telah menjelaskan pada kita dalam Alquran betapa pentingnya teman yang shaleh, begitu juga Nabi -Shalallahu alaihi wasallam- dalam hadist "setiap orang tergantung agama temannya, maka hendaklah kalian perhatikan dengan siapa kalian berteman" dan hadist "permisalan teman yang baik dan buruk, seperti penjual minyak wangi dan pandai besi..." Walaupun begitu disini akan kami bawakan perkataan ulama tentang persahabatan 1. Kebutuhan terhadap teman Setiap orang pasti punya teman, baik karna sebab alamiah atau karna dicari (Muhammad An Naisabury/Adabussuhbah:378) 2. Urgensi teman yang shaleh Ketahuilah bahwa teman yang shaleh memiliki peran yang kuat terhadap sikap seorang mukmin, itu karena Allah taala menjadikan teman tetsebut sebagai salah satu penyebab hidayah baginya (Hazim Khanfar/Gayatul Munawah fi adabis shuhbah wa huqiqil ukhwah:...) Orang yang cerdas hendaklah berteman dengan yang shaleh dan menjauhi orang yang buru

FRIENDSIP

لقد بين الله تعالى أهمبة صحبة الأخيار في القرآن وذكر لنا نبينا صلى الله عليه وسلم كذلك في "المرء على دين خليله فالينظر أحدكم من يخالل" و "مثل جليس الصالح وجليس السؤء كحامل المسك ونافخ الكير..." لكنا نريد أن نأتي ببعض كلام العلماء عنها .   ضرورة صحبة ما من إنسان إلا وله أصحاب يصحبهم اضطرارا أو اختيارا (محمد النيسابوري/أدب الصحبة:378)   أهمية الصحبة الصالحة واعلم أن للأخوة الصالحة أثرا عظيما في سلوك المؤمن، وذلك أن الله -جل شأنه- جعلها سببا من أسباب الهداية (حازم خنفر/غاية المنوة في آداب الصحبة وحقوق الأخوة) والعاقل يلزم صحبة الأخيار ويفارق صحبة الأشرار، لأن مودة الأخيار سريع اتصالها بطيء انقطاعها ومودة الأشرار سريع انقطاعها وبطيء اتصالها (أبو حاتم الدارمي/روضة العقلاء ونزهة الفضلاء:99)   ه خصال صحبة الصالخة قال بعض العلماء : ينبغي فيمن تؤثر صحبته خمس خصال: أن يكون عاقلا، حسن الخلق، غير فاسق، ولا مبتدع، ولا حريص على الدنيا.  وضابط ذلك كل من لم تستفد من صحبته شيئا فتركه أولى، وكل من تضرك صحبته في دينك فتركه واجب ( شمس الدين  ال

Cendikiawan garis miring

Sebutan mereka "cendikiawan muslim", kerjanya mengkritisi ulama dengan metode barat. Bahkan para sahabat hingga Nabi sampai Allahpun juga dikritik, mereka menggangap mengoreksi islam dengan metode barat lebih objektive karna kalau meneliti islam dengan metode islam tentu yang nampak hanya kebaikannya saja. Tentang hal ini Hamka telah memperingati umat islam Indonesia jauh-jauh hari sebelumnya : Pekerjaan orientalispun berhasil, dizaman sekarang sudah mulai ada gejala-gejala yang timbul dikalangan calon-calon sarjana muslim. Mereka yang tadinya diharapkan oleh masyarakat islam akan membela islam, dengan bangganya mencela segala yang berbau arab (Hamka/Hamka bicara tentang perempuan:124) Ya, semua yang tidak sesuai dengan syahwat dikatakan kebiasaan arab. Anehnya, kebiasaan barat yang jelas-jelas bertentangan dengan islam dibela dan dipuji setinggi-tingginya sebagai bentuk pelaksanaan HAM. Mereka adalah orang paling linglung yang pernah ada didunia, bagaim

Wahabi dan Komunisme di Indonesia

Bagaimanakah perkembangan Wahabi di Indonesia? Mari kita ikuti penuturan Ahli sejarah Melayu yaitu Prof. Dr, Hamka dalam kitabnya "Dari Perbendaharaan lama" pada halaman 114-116. Beliau menyatakan dalam kitab yang diterbitkan tahun 1982 ini tentang Wahabi dan para komunis dan penjajah : Seketika terjadi Pemilihan Umum, orang telah menyebut-nyebut kembali yang baru lalu, untuk alat kampanye, nama "Wahabi". Ada yang mengatakan bahwa Masyumi itu adalah Wahabi, sebab itu jangan pilih orang Masyumi. Pihak Komunis pernah turut- turut pula menyebut-nyebut Wahabi dan mengatakan bahwa Wahabi itu dahulu telah datang ke Sumatera. Dan orang-orang Sumatera yang memperjuangkan Islam di tanah Jawa ini adalah dari keturunan kaum Wahabi. Memang sejak abad kedelapan belas, sejak gerakan Wahabi timbul di pusat tanah Arab, nama Wahabi itu telah menggegerkan dunia. Kerajaan Turki yang sedang sangat berkuasa, takut kepada Wahabi. Karena W