Sebuah buku Spektakuler dari
awal penulisannya hingga hari ini, “Cinta”
adalah tema buku ini. Buku ini menjadi buku terlaris sepanjang abad
pertengahan. Penulisnya adalah seorang ulama terkemuka di
Zamannya, bukunya menjadi referensi utama para pakar oleh dua keyakinan yaitu
oleh kaum muslimin di Timur dan orang kafir di bagian barat. Buku ini juga
menjadi salah satu referensi utama kitab terkenal karangan Al-Imam Ibnul Qayyim
“Raudhatul Muhibbin” atau terjemahan
bahasa Indonesianya “taman orang-orang jatuh cinta”
Pengarangnya adalah Al-Imam
Ibn Hazm seorang ulama besar Islam, yang mengusaai banyak rumpun dan cabang
ilmu. Kitab yang kita bicarakan sekarang berjudul “Tauqul Hamamah” yang telah
diterjemahkan kedalam banyak bahasa dunia, diantaranya B.Inggris, Prancis,
Italia, German dan bahasa lainnya, termasuk B. Indonesia. Dalam bahasa
Indonesia sendiri sejauh yang saya ketahui ada tiga terjemahan yaitu dengan
judul “untaian kalung merpati”, “dibawah naungan cinta” dan “sabda cinta dari
andalusia”. Sedangkan yang berbahasa inggris dengan judul “the ring of the dove”
jika anda ingin membaca yang berbahasa inggris silahkan baca disini, namun alangkah baiknya anda membaca yang
aslinya disini
atau bisa juga disini
.
Dalam buku ini Ibn Hazm Memaparkan banyak hal
tentang masalah cinta, Ia memulai dengan bab “hakikat cinta” dan mengakhirinya dengan bab “menjaga
kesucian diri” diantara pembahasan yang lain yaitu tanda-tanda orang jatuh cinta, kebahagiaan
saat bertemu sang dambaan, Kesetiaan, Perpisahan, Penghianatan, kecemburuan, mata-mata cinta,
memendam cinta, mengungkapkannya, bekorban demi cinta dan lain-lain.
Rata-rata setiap bab disertai dengan cerita
atau kisah nyata yang Beliau saksikan sendiri atau kisah tersebut adalah kisah
yang pribadinya atau kisah yang diceritakan oleh orang yang Ia percayai. Apa
yang Beliau sampai dari teori serta kisah dalam buku ini benar-benar meyentuh
hati dan nyata terjadi dalam kehidupan sehari-hari tentang percintaan.
Dalam buku ini Beliau juga memaparkan tentang
cinta sejenis, sehingga sebagian orang beranggapan Ia melegalkan Homoseksual
atau lesbian. Padahal tidak demikian, dia suadah menyampaikan dalam bukunya
bahwa ia menulis semua yang ia lihat dan ketahui tentang cinta. Jika kita
perhatikan, Beliau hanya mengakui keberadaan cinta sejenis tapi tidak
menganggapnya baik, apalgai sampai melakukan perbuatan kaumnya Nabi Luth. Didalam
Alquran dan Hadist sangat jelas hukuman keras bagi pelaku homoseksual, kita
bisa baca tentang hal ini dalam bukuh Fiqih Beliau yaitu Al-Muhalla dalam bab “Mas
alah Fi’lu Qaumi Luth” dalam bab ini Beliau menyatakan bahwa Homoseksual
merupakan perbuatan dosa besar dan siapa saja yang menghalalkannya maka ia
telah kafir”. Jadi sangat jelas bahwa Beliau tidak melegalkan Homoseksual, akan
tetapi hanya memaparkan apa yang Ia lihat dan ketahui tentang cinta tanpa
warna ini.
Meskipun inti perbincangaan buku ini adalah
cinta, Ibn Hazm menyajikan lebih dari itu,
kita bisa mengintip Andalusia sekaligus Ibn Hazm secara pribadi. Dalam membantu
mengetahui seluk-beluk Andalusia, membaca buku ini lebih mengasyikkan daripada mendengar
pembahasan tentang sejarah Islam dan gambaran Islam di Eropa yang banyak
terdapat disitus-situs web tertentu yang cenderung memberikan gambaran
bling-bling tentang masa-masa kejayaanIslam yang seringkali lebih bersumber
pada cerita dari mulut-ke-mulut daripada berdasarkan fakta-fakta sejarah
otentik.
Buku tersebut
menurut Ortegassett, seorang sejarahwan Spanyol -seperti dalam paparan sampul
buku itu-- ternyata telah mengilhami puluhan bahkan mungkin ratusan filosof
cinta juga para pendeta di seluruh dunia.
Sungguh sangat disayangkan jika kita tidak membaca buku ini, jika anda
ingin tahu tentng seluk beluk cinta sekaligus sejarah Andalusia, maka bacalah
buku ini.
Komentar
Posting Komentar