Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan tentu kita semua tanpa terkecuali melakukan kesalahan, terkadang membuat hati orang lain terluka dan tersakiti, baik disengaja ataupun tidak disadari.
Seorang berkata
"lebih baik salah memberikan maaf daripada salah dalam menyalahkan"
Jika ada perbuatan salah dari saudara kita, harusnya kita
minta penjelasan dan tidak langsung memvonis, apalagi menjauhi dan
memburuk-burukannya, coba kita yang berada di posisinya, apakah kita rela
diperlakukan seperti itu? Kita disebut begini dan begitu, padahal itu hanyalah
tuduhan tanpa bukti dan isu panas belaka.
Mungkin kita merasa saat memaafkan, harga diri kita menjadi
rendah. Lihatlah hadist berikut ”tidaklah Allah Subhanahu wa Ta’ala menambah
seorang hamba karena memaafkan kecuali kemuliaan” (Hr. Muslim)
"Kadangkala kita begitu berat untuk memaafkan orang
karena kesan perbuatannya masih berparut di sudut hati kita. Namun jadilah kita
seorang pemaaf sebab itu yang Allah telah ajarkan kepada Rasulullah ﷺ."
(Dr. Rozaimi)
Rasanya tidak pantas kita saling membenci dan bermusuhan
karna “Orang-orang beriman itu bersaudara, sebab itu perbaikilah hubungan
antara kedua saudaramu.” (QS. al-Hujurat: 10)
Apalagi menjauhi atau tidak saling sapa, sebab ”Tidak halal
bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3
hari.” (Hr. Bukhari dan Muslim).
Perbuatan diatas berpengaruh untuk kebaikan dunia pelakunya,
begitu pula di akhiratnya.
Rasulullah –Shallallahu alaihi wasallam- menyatakan
“Pintu-pintu surga dibuka setiap hari senin dan kamis. Lalu diampuni seluruh
hamba yang tidak berbuat syirik (menyekutukan) Allah dengan sesuatu apapun.
Kecuali orang yang sedang ada permusuhan dengan saudaranya. Dikatakan: Tunda
amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai, tunda amal dua orang ini, sampai
keduanya berdamai, tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai” (H.
Ahmad dan Muslim).
Bahkan dinyatakan “Tidak masuk surga orang yang memutus
silaturahmi” (Hr. Bukhari dan Muslim).
Orang yang membatasi hubungannya dengan saudarnya sesama
muslim akan sempit rezekinya, sebab “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahim” (Hr. Bukhari dan
Muslim).
Bagaimana tidak, sebagai makhluk sosial kita saling
membutuhkan satu sama lain, kalaulah hubungan kita retak bahkan roboh dengan
satu orang saja, maka satu pintu rezeki sudah tertutup karnanya.
Memaafkan adalah perbuatan baik lagi terpuji, ia bermanfaat
untuk pemberi maaf karna kesempitan dada akan hilang saat pintu maaf terbuka.
Bermanfaat untuk yang diberi maaf, karna jiwanya menjadi tenang setelah maaf
itu memasuki dada pemberi maaf.
Dan disisi Allah taala keduanya akan mendapatkan balasan
sesuai kadar keikhlasan masing-masing dalam meminta dan memberi maaf.
Kalaulah kita sadar betapa pentingnya meminta dan memberi maaf, tentulah tidak akan kita biarkan hati ini disusupi rasa benci dan permusuhan, orang yang suka memberi maaf hidupnya akan tenang dan bahagia.
Komentar
Posting Komentar