Langsung ke konten utama

Wajib tidak mengikuti imam qunut subuh jika....

Qunut adalah kata tidak baku dari kunut, qunut artinya doa khusus yang dibaca pada iktidal.

Pertanyaan :

Haruskah makmum mengikuti imam saat membaca kunut subuh?

 

Jawaban :

 Syaikh Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan : makmum wajib untuk mengikuti imam pada qunut subuh, beliau membawakan riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah bahwa makmum harus ikut imam karena innama juilal imam liyuktamma bih. Imam itu untuk diikuti.

 Syaikh Sulaiman Ar Rahily raimahullah berkata : siapa yang berpandangan qunut subuh bidah maka dia tidak mengikuti imam dan kalau berpandangan ia bukan bidah maka harus mengikuti Imam.

 

Penjelasan :

 Jika Imam Ahmad rahimahullah berpendapat bahwa qunut subuh tidak disyariatkan alias bidah maka seharusnya beliau tidak boleh mengikuti imam yang kunut dan memfatwakan tidak boleh bagi makmum untuk mengikuti imam yang kunut karena kunut subuh tidak disyariatkan, sebab jika diikuti artinya makmum ikut kebidahan imam.

 Bagi yang perpandangan bahwa wajib ikut imam kita tanyakan?

Apakah semua perbuatan imam harus diikuti? Bahkan sampai yang dianggap bida'h sekalipun!

 Anehnya sebagian orang yang mengambil pendapat kunut subuh adalah bidah tapi ikut imam dalam kebidahannya, kemudian dia menyelisihi imam pada duduk tasyahud akhir di salat subuh yaitu saat Imam Iftirasy dia memilih tawaruk! Padahal dua hal ini tak ada yang mengatakan salah satunya bidah!

 


Bukankah mengikuti imam yang iftirasy lebih aula dari mengikuti imam yang kunut?

 Mereka juga menyelisihi imam di tempat meletakkan tangan saat berdiri, imam meletakkan tangan di atas perut, dia di dada, padahal hukumnya sunnah. Ada pula yang menyelisihi imam saat iktidal, yaitu imam lepas tangan, dia meletakkan tangan di dada. Ini seharusnya yang diikuti, bukan bidahnya imam.

 

Pendirian dalam beragama harus kuat dan kokoh, bagi orang yang berpendapat kunut subuh bidah maka ia wajib yakin bahwa jika dikerjakan bidah itu ia berdosa, wa kullu bidaatin dhalalah. Kecuali jika hal itu mengancam dirinya.

 

Toleransi yang dipegang oleh Imam Ahmad rahimahullah tidak bisa dijadikan hujjah, namun untuk yang berpendapat bahwa kunut subuh hanya perbedaan pendapat fikih saja yang berujung pada rajih atau marjuh maka pendapat ini bisa dijadikan pegangan untuk mengikuti Imam.

 

Intinya, kalau kita menganggap kunut subuh bidah kita tidak boleh mengikuti imam yang kunut. Namun jika berpendapat hanya perbedaan pendapat fikih maka mengikuti lebih baik untuk menjaga persatuan.

 

Waallahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Diketahui Oleh Pecinta Sepak Bola...

Ada apa dengan kostum sepak bola? Sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak penggemarnya, setiap penggemar memiliki klub dan pemain faforit. Terkadang semua aksesoris yang bertuliskan nama dan gambar klub atau pemain idolapun menjadi koleksi wajib bagi para pecinta sepak bola. Nah, bagaimana bila kita sebagai seorang muslim menjadi penggemar klub  atau pemain yang kafir kemudian membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan mereka terutama kostum yang mengandung unsur atau lambang agama dan keyakinan mereka seperti lambang salib dan setan merah? Jika kita perhatikan terdapat beberapa kostum tim sepak bola yang mengandung unsur salib seperti Barcelona, AC Milan, Timnas Brazil, Timnas Portugal, Intermilan, sedangkan lambang setan terdapat pada  MU.  Meskipun begitu masih banyak kaum muslimin yang tidak memperdulikan hal ini khususnya Indonesia. Berbeda dengan dua Negara bagian Malaysia beberapa tahun yang lalu telah melarang hal ini. Dewan Kea...

علو الهمة، أهميته وأسبابه

إنَّ رحلة الحياة طويلةٌ وشاقَّةٌ يحتاجُ فيها المسافر إلى ما يحفَظُه في سفَرِه وإلى ما يُعِينه على بُلوغ مَقصِده الآمِن الناعم، وصدَق مَن قال: إنَّ الناس في هذه الرحلة لا يتفاوَتون بالصُّوَر إنما بالهِمَم، والهمَّة هي التي تحثُّ المسافر على السَّير، ولا تجعَلُه ينسى في واحات الراحة والتزوُّد وجهتَه وغايتَه . ويُعرِّف بعضُ العلماء الهمَّة بأنها بمثابة الطاقة الكامنة في ذَواتنا، والتي تدفَعُنا للحركة والعمل، وإذا انطَلقتْ هذه الطاقة من جَوانِب الخير في نفوسنا، كانت الحركة تجاه الخير ومعالي الأمور، وإنْ كان مصدر هذه الطاقة النفس الأمَّارة بالسُّوء فإنَّ الحركة تنصبُّ في الشر، أو في أقلِّ أحوالها تتَّجه نحو خيرٍ ناقص مَشُوب بشرور الشبهات والشهوات . فإنَّ الهمة عملٌ قلبيٌ ، والقلب لا سلطان بعد الله لغير صاحبه عليه ، وكما أن الطائر يطير بجناحيه ، كذلك يطير المرء بهمته فتحلق به لأعلى الآفاق ، طليقة من القيود التي تكبل الأجساد . والهمم تتفاوت حتى بين الحيوانات ، فالعنكبوت مثلاً منذ أن يولد ينسج لنفسه بيتًا ولا يقبل منّة الأم ، والحية تطلب ما حفر غيرها إذ طبعها الظلم ، والغراب ي...

مكافحة الفساد .. عمر بن عبدالعزيز أنموذجا

فحديثنا اليوم  عن صفحة من أعظم صفحات التاريخ الذي عرفته البشرية! نرى من خلالها سيرة إمام عادل، ومجدد مصلح! نرى النزاهة والورع، والعدل والإنصاف تتمثل في رجل يمشي على الأرض! نرى الإصلاح ومكافحة الفساد واقعا منظورا لا كلاما مسطوراً!. حديثنا  عن أمير المؤمنين،  عمرَ بنِ عبد العزيز -رحمه الله-. نشأ عمرُ بن عبد العزيز في بيت المُلكِ والخلافة، فقد كان أبوه عبدُ العزيز بنُ مَروان أميراً على مصر، أكثر من عشرين سنة. فعمر بن عبد العزيز هو ابن القصور، وسليل الأمراء، الذي ارتضع النعيم والرفاهية منذ الصِّغَر، فالصعب له مذلل، والبعيد منه قريب، لا يتمنى شيئاً إلا ناله، ولا يخطر على باله شيءٌ إلا أدركه. ولما توفي أبوه، ورث عمرُ مالا كثيراً، وانتقلَ إلى قصر عمه عبدِ الملك بنِ مروان؛ خليفة المسلمين، فعاش في كنفه، وزوَّجه الخليفةُ ابنتَه فاطمة، وشيد لها قصرا منيفا، وأهداها الجواهر النفيسة والحلي. وكان عمر بن عبد العزيز -رحمه الله- في شبابه من أعطر الناس، وأحسنهم لباساً، وأخْيَلِهِم مشيةً، وكان يبالغ في الزينة والطيب والرفاهية والنعيم والتوسع في المباحات؛ روى هارون...