Langsung ke konten utama

Sepenggal rindu untuk ummi


Ummi adalah kata terindah yang diucapkan lisan, ummi panggilan paling mulia yang didengar  telinga, ummi adalah tempatku bernaung dari awal penciptaanku hingga akhir nafasku.




 Ketika itu aku masih setetes mani, kemudian aku menjadi segumpal darah, menjadi segumpal daging dan setelah empat bulan Allah taala memerintahkan malaikat – Nya untuk meniup roh pada tubuhku, maka jadilah aku janin yang lemah. Namun Allah menempatkanku di tempat yang kokoh yaitu rahim ummiku, aku berlindung disana, aku bertahan dan berjuang di sebuah rumah yang sanagat  sempit namun terasa begitu luas dan nyaman karena ummiku sangat menyayangiku dan selalu menjaga dan merawatku. 



Hari – hari berlalu, minggu memanggil bulan, disaat itulah aku semakin tumbuh dan berkembang, tubuhku bertambah kuat, terkadang aku menendang perut ummiku karena kegirangan. Sekarang  ingin rasanya aku menembus ruangan yang menyelimutiku, aku ingin melihat wajah ummiku, aku ingin mendengar merdunya suara ummi, betapa indahnya dan cantiknya wajahmu wahai ummi dan betapa bahagianya aku bila memandangmu. 


Waktu yang ditetapkan semakin dekat untukku keluar dari pintu itu, di saat itulah ummi memulai perjuangannya, ummi adalah seorang wanita, wanita adalah makhluk yang lemah fisiknya namun kasih sayang untuk  buah hatinya membuat dia manusia perkasa yang apa bila beban yang menimpanya diletakkan di pundak seorang lelaki tangguh pastilah ia tidak akan sanggup memikulnya.


Hari – hari dijalaninya dengan berat, terkadang dia mengeluh karena sakit yang dideritanya, namun sakit itu segera hilang bila dia ingat matahari kecilnya kan segera terbit dan tersenyum padanya. Dia harus menahan keinginannya demi aku yang berada di dalam dirinya, dia rela melakukan yang dia benci untuk kebaikanku anaknya yang berada dalam badannya.


Ummi betapa besar jasamu dan betapa sabarnya dirimu, ketika umurku sudah mencapai sembilan bulan, terpancar cahaya kebahagiaan di matanya karena perjumpan dengan buah hati sudah dekat, kerinduan dan harapan segera terwujud,  namun dia juga takut karena harus menghadapi pertarungan hebat yang mempertruhkan nafasnya dan nafasku. Apakah ia sempat merasakan sinar mentari  esok hari? Ataukah awan hitam muncul sebelum pagi? 


Dia harus berjuang untuk keselamatan nyawanya dan keselamatanku hingga mimpi - mimpi indahku dulu bisa terwujud. Akhirnya aku terlahir ke dunia, namun kenapa bukan ummi orang yang pertama ku lihat, mana ummiku, aku hanya ingin bersama ummi, jangan sentuh aku! Begitu panjang penantianku untuk pertemuan ini, ummi dimana engkau ummi, raihlah aku, peluk diriku, cium aku. 


 Tiba – tiba ku merasakan sentuhan yang begitu lembut, dialah rinduku, dialah jantung hatiku, ummiku sayang. Wajah ummiku begitu lemas dan pucat, terlihat kebahagiaan dalam sinar matanya. Sedangkan pahlawanku, ayah kebanggaanku nampak  bahagia duduk di samping ummi. 


Hari ini aku hanya bisa menangis, aku tidak akan berhenti menangis kalau bukan ummi yang menenangkan dan menghapus air mataku. Ummi memberiku makanan terbaik di dunia, air susunya yang lezat, aku tidak menginginkan yang lain karena itu cukup bagiku. Bila malam tiba  ku ketakutan dan akupun menangis, aku tidak peduli dengan sekelilingku, hanya ummi yang terlihat, ia tenangkanku, dia peluk aku, ummi betapa besar jasamu.


Sering kali ummi bicara denganku, namun aku tidak paham apa yang diucapkan ummi, tapi aku setia mendengarkan apalagi bila ibu melantunkan ayat Alquran untukku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Diketahui Oleh Pecinta Sepak Bola...

Ada apa dengan kostum sepak bola? Sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak penggemarnya, setiap penggemar memiliki klub dan pemain faforit. Terkadang semua aksesoris yang bertuliskan nama dan gambar klub atau pemain idolapun menjadi koleksi wajib bagi para pecinta sepak bola. Nah, bagaimana bila kita sebagai seorang muslim menjadi penggemar klub  atau pemain yang kafir kemudian membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan mereka terutama kostum yang mengandung unsur atau lambang agama dan keyakinan mereka seperti lambang salib dan setan merah? Jika kita perhatikan terdapat beberapa kostum tim sepak bola yang mengandung unsur salib seperti Barcelona, AC Milan, Timnas Brazil, Timnas Portugal, Intermilan, sedangkan lambang setan terdapat pada  MU.  Meskipun begitu masih banyak kaum muslimin yang tidak memperdulikan hal ini khususnya Indonesia. Berbeda dengan dua Negara bagian Malaysia beberapa tahun yang lalu telah melarang hal ini. Dewan Kea...

علو الهمة، أهميته وأسبابه

إنَّ رحلة الحياة طويلةٌ وشاقَّةٌ يحتاجُ فيها المسافر إلى ما يحفَظُه في سفَرِه وإلى ما يُعِينه على بُلوغ مَقصِده الآمِن الناعم، وصدَق مَن قال: إنَّ الناس في هذه الرحلة لا يتفاوَتون بالصُّوَر إنما بالهِمَم، والهمَّة هي التي تحثُّ المسافر على السَّير، ولا تجعَلُه ينسى في واحات الراحة والتزوُّد وجهتَه وغايتَه . ويُعرِّف بعضُ العلماء الهمَّة بأنها بمثابة الطاقة الكامنة في ذَواتنا، والتي تدفَعُنا للحركة والعمل، وإذا انطَلقتْ هذه الطاقة من جَوانِب الخير في نفوسنا، كانت الحركة تجاه الخير ومعالي الأمور، وإنْ كان مصدر هذه الطاقة النفس الأمَّارة بالسُّوء فإنَّ الحركة تنصبُّ في الشر، أو في أقلِّ أحوالها تتَّجه نحو خيرٍ ناقص مَشُوب بشرور الشبهات والشهوات . فإنَّ الهمة عملٌ قلبيٌ ، والقلب لا سلطان بعد الله لغير صاحبه عليه ، وكما أن الطائر يطير بجناحيه ، كذلك يطير المرء بهمته فتحلق به لأعلى الآفاق ، طليقة من القيود التي تكبل الأجساد . والهمم تتفاوت حتى بين الحيوانات ، فالعنكبوت مثلاً منذ أن يولد ينسج لنفسه بيتًا ولا يقبل منّة الأم ، والحية تطلب ما حفر غيرها إذ طبعها الظلم ، والغراب ي...

مكافحة الفساد .. عمر بن عبدالعزيز أنموذجا

فحديثنا اليوم  عن صفحة من أعظم صفحات التاريخ الذي عرفته البشرية! نرى من خلالها سيرة إمام عادل، ومجدد مصلح! نرى النزاهة والورع، والعدل والإنصاف تتمثل في رجل يمشي على الأرض! نرى الإصلاح ومكافحة الفساد واقعا منظورا لا كلاما مسطوراً!. حديثنا  عن أمير المؤمنين،  عمرَ بنِ عبد العزيز -رحمه الله-. نشأ عمرُ بن عبد العزيز في بيت المُلكِ والخلافة، فقد كان أبوه عبدُ العزيز بنُ مَروان أميراً على مصر، أكثر من عشرين سنة. فعمر بن عبد العزيز هو ابن القصور، وسليل الأمراء، الذي ارتضع النعيم والرفاهية منذ الصِّغَر، فالصعب له مذلل، والبعيد منه قريب، لا يتمنى شيئاً إلا ناله، ولا يخطر على باله شيءٌ إلا أدركه. ولما توفي أبوه، ورث عمرُ مالا كثيراً، وانتقلَ إلى قصر عمه عبدِ الملك بنِ مروان؛ خليفة المسلمين، فعاش في كنفه، وزوَّجه الخليفةُ ابنتَه فاطمة، وشيد لها قصرا منيفا، وأهداها الجواهر النفيسة والحلي. وكان عمر بن عبد العزيز -رحمه الله- في شبابه من أعطر الناس، وأحسنهم لباساً، وأخْيَلِهِم مشيةً، وكان يبالغ في الزينة والطيب والرفاهية والنعيم والتوسع في المباحات؛ روى هارون...