Langsung ke konten utama

Saat tokoh agama bersalah!


Seorang tokoh agama adalah panutan orang banyak, entah ia berjulukan Kiyai, Ustadz, Buya dan sebutan lainnya yang bermakna mereka adalah insan yang menguasai ilmu agama dan pantas menjadi panutan serta rujukan orang banyak.


Setiap tokoh agama selalu mengajak kepada akhlak mulia, mengajar hikmah dalam menghadapi perbedaan, menekankan sifat pemaaf dan objektive pada pihak yang bersalah atau berbeda pemahaman dengan kita.

Namun, kenyataan berkata lain. Tidak jarang para tokoh agama itu menyerang tokoh lain dengan ucapan yang lebih tajam dari pedang yamani, kata-katanya lepas begitu saja tanpa adanya timbangan rasa dan periksa.

Lupakah ia bahwa kullu bani adam khattaun, setiap orang pasti salah dan sebaik yang bersalah adalah yang bertobat. kesalahannya itu benarkah salah mutlak atau itu merupakan perbedaan pendapat yang memang sudah diperselisihkan ulama besar sebelumnya?

 Mengapa tergesa-gesa menebaskan pedang vonis keleher tokoh yang masih diduga salah ini? 

Lupakah ia bahwa sabqul lisan dimaafkan, tidak mungkin semua yang terucap oleh seseorang selalu benar! Harusnya setiap kita sadar bahwa tak ada yang sempurna dimuka bumi ini, hingga muncul prinsip memberikan beribu uzur untuk mereka sebelum memutuskan ia salah.

Anehnya banyak tokoh ulama dan penuntut ilmu yang mencari-cari kesalahan tokoh yang tak sepaham dengannya, mengkaji buku dan mendengarkan video mereka dengan sangat teliti hanya untuk mencongkel dan mengorek kesalahan tokoh tersebut, padahal terkadang salah itu hanya kesalahan kecil namun dibesar-besarkan kemudian disebarkan ke masyarakat dengan berbagai wasilah yang ada. Para followernyapun kemudian menelan celaan itu mentah-mentah.

Bagi kita yang berhati dan fikiran jernih janganlah terbawa dengan arus fitnah cela mencela ini, dan selayaknya kita membela setiap saudara kita yang terzalimi semampu kita, tentunya dengan hikmah. Jangan balas api dengan api, tapi sambutlah ia dengan air yang layyin dan latif.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib Diketahui Oleh Pecinta Sepak Bola...

Ada apa dengan kostum sepak bola? Sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak penggemarnya, setiap penggemar memiliki klub dan pemain faforit. Terkadang semua aksesoris yang bertuliskan nama dan gambar klub atau pemain idolapun menjadi koleksi wajib bagi para pecinta sepak bola. Nah, bagaimana bila kita sebagai seorang muslim menjadi penggemar klub  atau pemain yang kafir kemudian membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan mereka terutama kostum yang mengandung unsur atau lambang agama dan keyakinan mereka seperti lambang salib dan setan merah? Jika kita perhatikan terdapat beberapa kostum tim sepak bola yang mengandung unsur salib seperti Barcelona, AC Milan, Timnas Brazil, Timnas Portugal, Intermilan, sedangkan lambang setan terdapat pada  MU.  Meskipun begitu masih banyak kaum muslimin yang tidak memperdulikan hal ini khususnya Indonesia. Berbeda dengan dua Negara bagian Malaysia beberapa tahun yang lalu telah melarang hal ini. Dewan Kea...

علو الهمة، أهميته وأسبابه

إنَّ رحلة الحياة طويلةٌ وشاقَّةٌ يحتاجُ فيها المسافر إلى ما يحفَظُه في سفَرِه وإلى ما يُعِينه على بُلوغ مَقصِده الآمِن الناعم، وصدَق مَن قال: إنَّ الناس في هذه الرحلة لا يتفاوَتون بالصُّوَر إنما بالهِمَم، والهمَّة هي التي تحثُّ المسافر على السَّير، ولا تجعَلُه ينسى في واحات الراحة والتزوُّد وجهتَه وغايتَه . ويُعرِّف بعضُ العلماء الهمَّة بأنها بمثابة الطاقة الكامنة في ذَواتنا، والتي تدفَعُنا للحركة والعمل، وإذا انطَلقتْ هذه الطاقة من جَوانِب الخير في نفوسنا، كانت الحركة تجاه الخير ومعالي الأمور، وإنْ كان مصدر هذه الطاقة النفس الأمَّارة بالسُّوء فإنَّ الحركة تنصبُّ في الشر، أو في أقلِّ أحوالها تتَّجه نحو خيرٍ ناقص مَشُوب بشرور الشبهات والشهوات . فإنَّ الهمة عملٌ قلبيٌ ، والقلب لا سلطان بعد الله لغير صاحبه عليه ، وكما أن الطائر يطير بجناحيه ، كذلك يطير المرء بهمته فتحلق به لأعلى الآفاق ، طليقة من القيود التي تكبل الأجساد . والهمم تتفاوت حتى بين الحيوانات ، فالعنكبوت مثلاً منذ أن يولد ينسج لنفسه بيتًا ولا يقبل منّة الأم ، والحية تطلب ما حفر غيرها إذ طبعها الظلم ، والغراب ي...

Hukum wanita berceramah di depan umum di ceramah Ramadan dan selainnya

  Kita sering menemukan para wanita menjadi penceramah Ramadan, ini adalah suatu kebiasaan yang melenceng dari kehidupan para ulama. Dari dulu yang tampil di depan umum untuk bedakwah adalah laki-laki, tidak pernah ada riwayat dari Nabi shalallahu alaihi wasallam ataupun sahabat yang menyatakan wanita menjadi mubalig kepada khalayak ramai. Yang dibolehkan adalah berdakwah atau berceramah kepada sesama jamaah wanita, karena wanita yang tampil di khalayak ramai adalah wanita yang kurang berwibawa atau kurang kehormatan dirinya. Sebab ketika ceramah akan ada senyum, akan ada gerak-gerik tubuh yang ditonton oleh kaum laki-laki.   Allah taala berfirman sebagai perintah kepada para sahabat jika ingin bertanya kepada para istri Nabi shalallahu alaihi wasallam : وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ Jika kalian bertanya pada mereka untuk suatu keperluan, maka tanyalah dari belakang hijab, hal ...