Oleh
: U. Abdurrahman Ad Difi Lc.
Jangan
anggap remeh sekecil apapun nasehat atau arahan seseorang, bisa jadi ia menjadi
penyebab kesuksesanmu dan kejayaan suatu bangsa. Kalimat yang terlepaskan untuk
seseorang jika mengenai hatinya maka ia akan menjadi mesin penggerak dalam
kehidupan.
Satu
kata merubah hidupmu maksudnya adalah nasehat yang dapat merubah hidup kita.
Untuk
membuktikan semua itu kita biarkan zaman yang berbicara tentang lahirnya
ulama-ulama besar karna satu kata yang mengantarkan mereka menjadi tokoh besar
yang memiliki pengaruh sampai hari ini, tokoh yang selalu dikenang masa.
Berikut kisah satu kalimat yang mengugah jiwa tokoh terkenal :
1.
Seorang perampok atau pembegal daerah Samarqand yang ditakuti, tersiram jiwanya
saat mendengar seseorang membaca firman Allah taala "tidakkah telah datang
waktunya bagi orang beriman agar hati mereka tunduk dengan zikrullah?"
(QS. Al hadid : 16) Beliau menjawab
" Benar Ya Rabb, telah datang waktunya"
Kalimat
indah itu menumbuhkan taubat dan perubahan besar dalam hidupnya, sehingga ia
menjadi Ulama besar, Beliau adalah Al Fudhail bin Iyadh bin Masu'd yang wafat pada
186 H. Para Ulama sepakat atas kasiqahan dan Kemuliaannya. Dan telah banyak
pula Ulama besar yang belajar kepadanya.
Oleh
karena itu jangan pernah kita mencela preman atau penjahat, karna bisa jadi
Allah taala menjadikannya ulama besar sebelum ruh meninggalkan raganya.
2.
"Aku melihat Allah telah meletakkan cahaya-Nya dalam hatimu, maka jangan
padamkan ia dengan kegelapan maksiat!" begitulah bunyi nasehat seorang
guru pada salah seorang muridnya.
Murid
itupun semakin semangat meninggalkan maksiat demi mempertahankan cahaya yang
ada dalam hatinya dan belajar sungguh-sungguh hingga ia menjadi Ulama besar,
sejak zamannya sampai hari ini ia masih menjadi ulama rujukan kaum muslimin
seluruh dunia. Beliau adalah Imam Syafii dan gurunya tersebut adalah Imam
Malik.
3.
Beberapa orang pemuda yang duduk dalam majlis ilmu mendengar guru mereka
mengucapkan "seandainya ada diantara kalian yang menulis hadist-hadist
shahih dalam satu buku", ucapan guru tersebut menancap dalam hati salah
seorang diatara pemuda yang hadir saat itu, sehingga hatinya dilapisi tekad
kuat dalam mengumpulkan hadist shahih, selama 16 tahun usahanya membuahkan
hasil, karyanya menjadi hadiah terbaik bagi kaum muslimin. Beliau adalah Imam
Bukhari dan gurunya tersebut bernama Ishaq bin Ruwahah. Kitab Shahihnya menjadi
landasan islam terkuat kedua setelah Alquran.
4.
Ia adalah pemuda yang mencintai sejarah, saat seorang melihat tulisannya
berkata "tulisanmu ini mirip dengan tulisan Ahli hadist".
Mendengar
ucapan itu timbul keinginan dalam dirinya untuk menjadi Ahli hadist,
karya-karyanya menjadi referensi wajib bagi ahli hadist setelahnya. Karna
mentelaah karya Beliau adalah proses mengetahui rijalul hadist, karyanya yang
terkenal seperti Siyar A'lam An nubala', Tazkiratul Huffazd, Tarikhul Islam dan
karya lainnya. Beliau adalah Imam Az Zahabi pakar sejarah dunia.
5.
Tokoh ini adalah pemuda yang hidup dalam kemewahan, bapaknya seorang mentri
diperintahan Dinasti Umayyah ll di Spanyol dan diapun menjadi mentri pula untuk
kedepannya. Karna kekayaan itulah ia berpendapat "ujian dalam menuntut
ilmu bagi orang kaya lebih berat dari orang miskin" karna harta melalaikan
manusia dari mengigat Allah taala.
Pada suatu sore ia menghadiri shalat jenazah
salah seorang kerabatnya di masjid, setelah shalat ashar ia shalat sunnah dua
rakaat. Orang yang melihatnya mengatakan "Wahai pemuda setelah shalat
ashar tidak ada shalat sunnah, umurmu semakin bertambah namun pengetahuan
agamamu sangat minim sekali. Belajarlah"
Sejak
saat itu ia menguatkan azamnya untuk mempelajari agama, hingga ia menjadi imam
mazhab fiqih yang sangat terkenal, Ia menjadi rujukan utama dalam mazhab fiqih
az zhahiri. Beliau adalah Al Imam Abu Muhammad Ali bin Said bin Hazm atau
terkenal dengan sebutan Ibn Hazm.
Beliau
mulai belajar pada umur 25 tahun dan dalam riwayat lain 26 tahun. Ini merupakan
motivasi bagi para pemuda bahwa tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu
dan menjadi ahli dibidang agama.
Jangan pernah sepelekan ucapan atau nasehat
seseorang, sebagai orang tua kita harus menyampaikan kata-kata yang baik yang
dapat memotivasi sang anak agar bisa menjadi orang besar. Begitu juga dengan
guru, jangan ucapkan kalimat yang melemahkan semangat anak didik namun
sampaikanlah kalimat-kalimat indah yang dapat menanamkan bibit perjuangan dalam
diri mereka sehingga merubah anak didik menjadi tokoh besar islam dan dunia.
Mungkin seorang guru lupa nasihat yang ia berikan, namun si murid tetap
mengenangnya selama hayat dikandung badan.
Al
Ustadz juga menyampaikan sebuah nasehat tentang tidak baiknya saling bantah
membantah dimedia sosial oleh tokoh agama, karna konsumen pendapat mereka
tersebut adalah orang awam, mereka akan
mengeluarkan kata-kata buruk dari isi bantahan itu disebabkan ketidak tahuan
mereka yang menjadikan kita tidak menghormati ilmu.
Beliau
juga mengingatkan agar kita menyayangi seluruh kaum muslimin, yang baik kita
dukung dan yang salah kita nasehati.
Disampaikan
di Masjid Mujahidin, Nagari Lubuak Batingkok, Payakumbuh pada 08 November ba'da
Shalat magrib.
Catatan
: isi tulisan diatas sekitar 80% adalah perkataan U. Abdurrahman Ad difi dan
sisanya tambahan dari Saya.
Komentar
Posting Komentar