Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Kitab Fiqih yang ter asingkan

Kitab Fiqih Perbandingan yang jarang diketahui oleh banyak orang, kitab Fiqih yang hanya memuat hadist-hadis Shahih dan dimulai dengan pembahasan Tauhid. Sudahkah kita tau? Kitab al-Muhalla ( المحلى ) atau judul sebenarnya al-Muhalla fi Syarh al-Mujalla bi al-Hujaj wa al-Atsar  merupakan karya Imam Ibnu Hazm al-Andalusi rahimahullah (456 H), yang juga dikenali sebagai imam dalam mazhab Zhahiri. al-Muhalla merupakan sebuah karya besar dalam bidang fiqh yang terbilang masyhur namun jarang sekali dikenali masyarakat hari ini. Ibnu Hazm menghimpunkan dan menguraikan berbagai permasalahan dalam bidang fiqh melalui kitabnya yang cukup unik ini. Ibnu Hazm memulai perbahasannya dengan perbahasan Tauhid kemudian barulah masuk kedalam pembahasan Fiqih. Sangat jarang kita menemukan kitab fiqih yang didahului dengan pembahasan tauhid, bahkan Saya pribadi belum menemukannya kecuali Al-Muhalla ini. Hal ini menunjukkan Pandangan Beliau terhadap pentingnya tauhid, ibadah tidak akan diterima

Minangkabau Mengislamkan Para Pemimpin Negri

Setelah azan berkumandang dari masjid nan bagonjong di nagari nagari alam minangkabau, masyarakat minangkabau menjadi penganut islam yang aktif dalam menyebarkan islam ke berbagai negeri. Tahun 1397, Rajo Bagindo, (dalam bahasa sulu;rajah baguinda) sudah sampai berdakwah di Sulu Filipina, sebelumnya singgah di pulau Zamboanga dan Basilan Tahun 1450, empat orang putra Maulana Umpu Ngengalang dari Pagaruyuang menyebarkan Islam di Lampung Tahun 1570, Raja Sulaiman berdakwah di Manila, sebelum kedatangan Spanyol Tahun 1605, datuk patimang(katik sulaiman), datuak ribandang(abdul makmur katik tungga), datuak ri tiro (katik bungsu), mengislamkan raja raja sulawesi; Raja Soppeng(1607), raja Wajo(1610), raja Bone(1611), dan raja raja sumbawa, nusatengara Tahun 1643, 22 Agustus, ulama minang Saiful Rijal murid dari Jamaluddin, menang dalam sebuah perdebatan dengan Nuruddin Arraniri di Aceh. Inilah Sedikit data sejarah yang merekam semangat dakwah ulama minang te

Kemenangan 3000 Pasukan Kecil mengalahakan 200.000 Pasukan Adidaya

PERTEMPURAN paling heroik dan dahsyat yang dialami umat Islam  adalah saat mereka yang hanya berkekuatan 3000 orang melawan pasukan terkuat di muka bumi saat itu, pasukan romawi dengan kaisarnya Heraclius yang membawa pasukan sebanyak 200.000 orang. Pasukan super besar tersebut merupakan pasukan aliansi antara kaum Nashara Romawi dan Nashara Arab sekitar dataran Syam, jajahan Romawi. Perang terjadi di daerah Mu’tah –sehingga sejarawan menyebutnya perang Mu’tah (sekitar Yordania sekarang), pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 H atau tahun 629 M. Pada peperangan ini Nabi Shalallahu Alaihi wasallam   telah memerintahkan agar pasukan dipimpin oleh  Zaid bin harisah  dan jika dia terbunuh maka kepeminpinan berpindah kepada Ja’far bin Abi Thalib, dan jika terbunuh maka kepeminpinan digantikan oleh Abdullah bin Rawahah.Semua pemimpin di atas mati syahid pada peperangan ini,  Tsabit bin Arqam mengambil bendera komando yang telah tak bertuan itu dan berteriak memanggil para shahabat N

Menjadi Pribadi yang Bermanfaat (Nafi'un Li Ghairihi)

Suatu hari, sepeninggal Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, Abu Hurairah Rhadiyallahu an’hu. beri’tikaf di masjid Nabawi. Ia tertarik ketika mengetahui ada seseorang di masjid yang sama, duduk bersedih di pojok masjid. Abu Hurairah pun menghampirinya. Menanyakan ada apa gerangan hingga ia tampak bersedih. Setelah mengetahui masalah yang menimpa orang itu, Abu Hurairah pun segera menawarkan bantuan. ”Mari keluar bersamaku wahai saudara, aku akan memenuhi keperluanmu,” ajak Abu Hurairah. "Apakah kau akan meninggalkan i'tikaf (beribadah dalam masjid) demi menolongku?" tanya orang tersebut terkejut. ”Ya. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah   bersabda, 'Sungguh berjalannya seseorang diantara kamu untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, lebih baik baginya daripada i'tikaf di masjidku ini selama sebulan’” Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam itu diriwayatkan oleh Thabrani & Ibnu Asakir. Dishahihkan Al Albani dalamAs-Silsilah As-

Berdusta dengan mengatakan "ini Hadist"

"Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka." (HR. Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 4). Akhi dan Ukhti fillah……..sungguh merupakan kewajiban setiap dari kita untuk selalu berusaha menjadi hamba ALLAH dan ummat RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam yang bertaqwa. Diantara caranya adalah dengan selalu berhati-hati dalam bertutur kata, yang terkadang lisan kita tak mampu menjaga rambu-rambunya, begitu juga dengan hawa nafsu yang tidak ingin mengalah,yang akhirnya membuat kita rela untuk berkata sekehendak lisan dan hawa nafsu kita sebagai bentuk pembelaan dan pembenaran diri walau rela dengan berkata dusta atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka perkara ini perlu kita perhatikan dan pahami sehingga kedepannya kita dapat menjauhi hal yang demikian,karena sungguh berdusta atas nama Nabi   shallallahu ‘alaihi wa sallam  adalah termasuk dosa besar, bahkan hal tersebut dapat mengantarkan kita kepa

Mendatangi “Orang Pintar”? Orang Pintar yang nggak Pintar>>>

 Di era kita ini, pamor para dukun memang lagi melonjak.. Kita liat aja tu di tv sampe ada acara audisi mencari paranorma l segala , otomatis M r. L imbad , Ki Joko Bodo dan kawan -kawan jadi tenar n punya fans tersendiri. Allahulmusta’an.. Padahal kalau di negara yang menerapkan syari’ah, seperti Saudi Arabia, orang-orang ini  akan di sel dan dipaksa bertaubat, bahkan dipancung bagi yang membangkang.. Bahkan di India sendiri, yang notabenenya beragama animisme sudah sadar akan bahaya dukun, hingga dikeluarkannya UU pelarangan perdukunan di wilayah bagian Maharashta dengan ancaman akan menindak para dukun yang menyebarkan penyesatan agama dan takhayul. Beda dengan Indonesia, setan memang berhasil di negara kita ini sob.. Orang–orang bodoh seperti mereka justru dipanggil orang pintar, pekerjaan yang tak normal seperti itu justru pelakunya disebut paranormal, bahkan ada yang bergelar ustadz atau kiyai, tapi justru cara mereka tak beda dengan para dukun.. Ketahuilah, semua i

مكافحة الفساد .. عمر بن عبدالعزيز أنموذجا

فحديثنا اليوم  عن صفحة من أعظم صفحات التاريخ الذي عرفته البشرية! نرى من خلالها سيرة إمام عادل، ومجدد مصلح! نرى النزاهة والورع، والعدل والإنصاف تتمثل في رجل يمشي على الأرض! نرى الإصلاح ومكافحة الفساد واقعا منظورا لا كلاما مسطوراً!. حديثنا  عن أمير المؤمنين،  عمرَ بنِ عبد العزيز -رحمه الله-. نشأ عمرُ بن عبد العزيز في بيت المُلكِ والخلافة، فقد كان أبوه عبدُ العزيز بنُ مَروان أميراً على مصر، أكثر من عشرين سنة. فعمر بن عبد العزيز هو ابن القصور، وسليل الأمراء، الذي ارتضع النعيم والرفاهية منذ الصِّغَر، فالصعب له مذلل، والبعيد منه قريب، لا يتمنى شيئاً إلا ناله، ولا يخطر على باله شيءٌ إلا أدركه. ولما توفي أبوه، ورث عمرُ مالا كثيراً، وانتقلَ إلى قصر عمه عبدِ الملك بنِ مروان؛ خليفة المسلمين، فعاش في كنفه، وزوَّجه الخليفةُ ابنتَه فاطمة، وشيد لها قصرا منيفا، وأهداها الجواهر النفيسة والحلي. وكان عمر بن عبد العزيز -رحمه الله- في شبابه من أعطر الناس، وأحسنهم لباساً، وأخْيَلِهِم مشيةً، وكان يبالغ في الزينة والطيب والرفاهية والنعيم والتوسع في المباحات؛ روى هارونُ بن صالح عن أ