Banyak kita temukan mereka yang berpuasa tapi tidak salat, salat lebih utama dari puasa, maka apa gunanya puasa jika salat tidak dilaksanakan. Kita tahu tingginya kedudukan salat dalam Islam, ia lebih utama untuk dilaksanakan dari puasa. Untuk mengetahui pentingnya salat bagi umat Islam, kita akan sebutkan beberapa sebab di antaranya :
Pertama, salat adalah tanda seorang itu muslim.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
Sesungguhnya pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan salat. (HR. Muslim)
العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Pembeda antara kita dan mereka adalah salat, siapa yang meninggalkannya maka ia telah kafir. (HR. Tirmidzi dan Nasai)
Kedua hadis di atas menyatakan bahwa orang yang mengaku dirinya Islam namun tidak salat maka ia bukan lagi orang Islam tapi ia telah kafir atau musyrik.
Kedua, salat adalah tiang agama Islam.
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
Pokok semua hal adalah Islam, tiangnya adalah salat dan puncak Islam adalah jihad. (HR. Tirmidzi )
Jika tiang suatu bangunan runtuh, tentu runtuhlah seluruh bagian yang lain. Begitu pulalah salat, jika salat tidak ada, maka amalan lain dianggap tidak ada pula.
Ketiga, Rukun Islam yang paling utama setelah dua kalimat syahadat adalah salat.
بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Islam dibangun atas lima dasar : persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat, berhaji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keempat, salat adalah amal penentu tentang keselamatan hamba di hari hisab.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ
Yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba dari amalannya adalah salatnya, jika salatnya baik maka ia telah beruntung dan selamat, jika rusak maka ia pasti celaka dan merugi. (HR. Tirmidzi)
Di akhirat nanti yang pertama kali diperiksa dari amalan seorang muslim adalah salatnya, jika salatnya buruk maka buruklah penilaian terhadap amalan lainnya. Ini bagi yang salat tapi tidak bagus salatnya, lalu bagaimana dengan yang tidak salat?
Kelima, salat adalah ibadah yang diperintahkan pada kita walaupun masih kecil
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda :
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Perintahkan anak kalian untuk salat saat mereka berumur tujuh tahun dan pukul mereka karena tidak salat ketika berumur sepuluh tahun dan pisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan. (HR. Abu Daud)
Hal ini menunjukkan pentingnya salat, tidak ada ibadah lain yang diperintahkan pada anak-anak kecuali salat. Hal ini dilakukan supaya terbiasa jika sudah balig nanti dan terbawa sampai meninggalkan dunia ini.
Keenam, salat adalah ibadah yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun.
Puasa boleh ditinggalkan jika sakit, boleh tidak puasa kalau dalam safar, sedangkan salat wajib ditunaikan, selama masih hidup dan akal sehat, selama itu pula salat wajib dilaksanakan. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Salatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka duduklah, kalau tidak juga, berbaringlah. (HR. Bukhari)
Kalau kita tidak mampu berdiri maka kita salat dengan duduk, jika tidak bisa juga, maka berbaring, kalau tidak juga, maka dengan keadaan apa yang bisa kita lakukan, kalau masih tidak mampu, boleh dengan isyarat, kalau tidak mampu dengan isyarat maka dalam hati saja.
Salat wajib ditunaikan walaupun saat perang, walaupun saat kesusahan. Kalau air untuk berwudhu tidak ada, boleh ganti dengan tanah atau debu dengan cara bertayamum, kalau tidak mampu maka dengan hati kita niatkan tayamum dan salat dengan hati pula. Intinya selama nafas dikandung badan dan akal sehat masih menetap dalam fikiran, salat tidak boleh ditinggalkan. Oleh karena itu, siapa saja yang mengaku muslim namun meninggalkan salat maka hanya ada salah satu dari dua kematian pada dirinya, kalau bukan akal sehatnya yang mati, maka jiwanya yang mati.
Sudah kita ketahui pentingnya salat bagi seorang muslim, ringkasnya jika ia tidak salat maka ia secara hukum syariat tidak lagi berada dalam Islam. Orang yang puasa tapi tidak salat sama seperti pegawai restoran yang tugas utamanya memasak, tapi ia tidak memasak apa-apa, malah lebih memilih mencuci piring, pegawai seperti ini adalah pegawai yang gagal dalam bekerja walupun piring bersih, begitu pulalah hamba yang puasa tapi tidak salat, dia telah gagal menjadi seorang muslim.
Komentar
Posting Komentar